1.000 Ekor Babi di Nabire Mati, Ini Penyebabnya!
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Papua Drs. Elia Loupatty, M.M., mengatakan jika kematian ternak babi itu akibat adanya wabah penyakit sampar atau hock cholera.
“Wabah Sampar dari Nabire juga telah menyebar hingga ke Kabupaten Deiyai. Hal ini terbukti 2 ekor babi mati diduga terserang wabah Sampar,” kata Elia seperti dilansir BintangPapua, 13/03/15.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Ir. Petrus D. Pasereng, M.Si., mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim sampel babi yang mati akibat wabah Sampar ke Balai Labolatorium Besar Maros (Sulsel).
“Ini untuk menentukan wabah Sampar,” terangnya.
Petrus juga menghimbau semua pihak untuk menutup wilayah dari akses masuknya babi-babi yang dikirim dari luar daerah dan menjaga kondisi ternak.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, agar memperhatikan sanitasi, peternakan harus bersih dan tak boleh dilepas,” jelasnya.
Bahkan, lanjut dia, Pemerintah Daerah Nabire juga telah mengeluarkan Instruksi Bupati yang berisi tentang pelarangan jual babi tersebut.
“Sementara enam sampai delapan bulan kedepan tak boleh masuk maupun keluar ternak babi maupun hasilnya,” tegasnya. (ak)