Ekonomi & Bisnis Nasional 

Program Tol Laut Sudah Terealisasi 75%, Benarkah?

[foto: int]
[foto: int]
Jakarta – Program tol laut yang digagas presiden Jokowi sejak masa kampanyenya menjadi program populer dan dinilai positif oleh banyak kalangan. Tak ayal, puluhan bahkan ratusan milyar dianggarkan untuk merealisasikan program yang bertujuan menekan disparitas harga antara barat dan timur indonesia ini.

Kini, program tersebut menurut Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero) Mulyono dinilai telah terealisasi 75%. Menurutnya, tol laut di Indonesia sebetulnya sudah berjalan terutama di wilayah Indonesia barat yang punya layanan angkutan laut berjadwal.

“3/4 (75%) tol laut Indonesia sudah berjalan. Yang belum itu di daerah Papua dan Maluku,” kata Mulyono saat diskusi Transportasi dan Logistik di Philip Kotler Theater, Kasablanka, Jakarta Selatan, seperti dilansir Detik, Rabu (1/7/2015).

Menurut Mulyono, saat ini pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo IV telah dilalui angkutan kapal besar internasional yang berjadwal rute Papua Nugini-Bitung-Tanjung Pelepas Malaysia.

“Rute lokal, ada Bitung-Belawan untuk angkutan berjadwal. Sebelum adanya tol laut, lama perjalanan 9,5 hari. Setelah ada tol laut hanya 6 hari dan ada ganti kapal,” terangnya.

Mulyono juga mengaku jika program tol laut ini memang terbukti ampuh dan mampu menekan ongkos logistik.

“Pelayaran oleh armada Maersk Line mampu menekan ongkos angkut. Ini hemat ongkos 60%,” ujarnya

Meski demikian, kata Mulyono, ada beberapa tantangan dalam menyatukan tol laut ini diantaranya pengembangan kawasan Industri atau pusat bisnis di Indonesia Timur yakni Papua dan Maluku.

“Pekerjaan rumah utama, kembangkan industri di timur,” jelasnya.

Mulyono menambahkan, dengan adanya pusat ekonomi, kapal angkutan barang tidak lagi membawa angkutan kosong saat pulang dari Indonesia timur menuju bagian barat.

“Melalu kebijakan, investor pejuang ke timur. Rangsangan perlu dilakukan,” jelasnya. (as)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.