Daerah Nusa Tenggara Timur Pariwisata 

Setiap Jum’at, Warga NTT ‘Wajib’ Tersenyum dan Berbahasa Inggris

[foto ilustrasi: cmeythasari.wordpress.com]
[foto ilustrasi: int]
Kupang – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT melauncing gerakan NTT Tersenyum di tempat wisata Pantai Lasiana Kupang, Juma’t 03/07. Gerakan ini juga diikuti dengan Gerakan NTT Berbahasa Inggris (English Day) untuk Setiap hari Jumat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marius Ardu Jelamu mengatakan bahwa Pantai Lasiana dipilih sebagai tempat untuk meluncurkan kedua gerakan itu, karena Lasiana adalah kawasan wisata paling penting di Kota Kupang.

“Pesan yang ingin disampaikan dengan Gerakan NTT Tersenyum adalah perlu keramahtamahan dalam menerima wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” ujarnya seperti dilansir SinarHarapan, Juma’t 03/07.

Menurutnya, masyarakat NTT harus menerima mereka (wisatwan) dengan baik sejak mereka tiba di daerah ini juga harus memperlakukan mereka dengan baik sehingga mereka merasa nyaman.

“Melalui gerakan tersebut, masyarakat didorong dalam interaksi sosial dengan sesama mengutamakan keramahtamahan yang dipenuhi dengan persaudaraan dan persahabatan,” harapnya.

Sementara itu, khusus untuk Gerakan  NTT Berbahasa Inggris pada setiap Hari Jumat, masyarakat diajak untuk akrab dengan bahasa asing yang sudah menjadi bahasa internasional ini.

“Karena ekonomi yang dibangun berbasiskan pada jasa wisata yang menuntut  adanya penguasaan bahasa asing,” tuturnya.

Dalam perkembangan dunia yang semakin maju, lanjut dia, tentu tidak dapat menghindari penggunaan bahasa asing seperti Bahasa Inggris dalam interaksi dengan wisatawan luar negeri yang datang kesana.

“Keramahtamahan sebagai ekspresi psikologis dalam menerima tamu dan bahasa sebagai alat pendukung untuk berkomunikasi, mau tidak mau harus bisa kuasai itu dengan baik,” ucapnya. (ak)

Bagikan artikel ini

Related posts

One Thought to “Setiap Jum’at, Warga NTT ‘Wajib’ Tersenyum dan Berbahasa Inggris”

  1. Hafied Cangara

    Setuju banget, soalnya kita orang Indonesia Timur terlalu serius. Jadi makin ke timur makin tidak ada senyum. Karena itu latihan senyum yang disponsori Dinas Pariwisata NTT perlu disupport.

Leave a Reply to Hafied CangaraCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.