Maluku Pariwisata 

Dispar Kepulauan Tanimbar Gelar Pelatihan Pemandu Wisata Selam Di Matakus

Saumlaki, indonesiatimur.co –

Untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan pelayanan dan aktivitas pengembangan kepariwisataan, khususnya wisata selam agar menjadi aktivitas wisata yang digemari, terutama untuk menikmati pemandangan bawah laut yang eksotis dan wisata olahraga penyelaman di Tanimbar, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) melaksanakan pelatihan bagi para pemandu wisata selam yang berlokasi di Pulau Matakus.

Pelatihan pemandu wisata selam tersebut dilakukan selama empat hari dan dimulai pada hari ini, Rabu (28/10/2020) hingga berakhir pada 31 Oktober mendatang yang pembukaannya diselenggarakan di Balai Ekonomi Kreatif, Desa Matakus. Untuk peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 40 orang peserta yang terdiri dari masyarakat lokal desa di Tanimbar yang mempunyai potensi wisata bahar, yaknii sebanyak 7 desa, perwakilan instansi teknis dan vertikal sebanyak 4 orang, dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebanyak 4 orang. Sedangkan dalam pelatihan dimaksud, instruktur pelatihan berasal dari Tim Pendamping Kementerian Pariwisata Wilayah Provinsi Maluku, serta Tim Alexa Scuba Dive untuk seluruh wilayah Indonesia yang berasal Kendari, dan Kepala Dinas Pariwisata KKT, Eddy Batlolona.

Dalam sambutan Bupati Kepulauan Tanimbar yang dibacakan Penjabat Sekda Kepulauan Tanimbar, Ruben Moriolkossu, menjelaskan, program pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pelaku usaha pariwisata merupakan salah satu kegiatan strategis yang harus ditingkatkan sebagai pendukung percepatan pembangunan pariwisata di Tanimbar. Untuk itu, pelatihan tersebut penting untuk dilakukan sebab pemandu wisata merupakan ujung tombak industri pariwisata. Pelatihan tersebut diharapkan memberikan pemahaman utuh kepada seluruh peserta pelatihan dalam meningkatkan kapasitas pelayanan dan aktivitas dalam pengembangan kepariwisataan, khususnya wisata selam agar menjadi aktivitas wisata yang digemari, terutama menikmati pemandangan bawah laut yang eksotis dan wisata olahraga penyelaman. Selain itu dijelaskan, tujuan utama diadakan pelatihan dimaksud untuk meningkatkan kapasitas SDM pariwisata dari sisi kompetensi dan performance agar dapat mengimplementasikan kompetensinya dengan dasar dan sikap yang baik dalam pengembangan kepariwisataan kedepan.

Ia menambahkan, prinsip kepariwisataan yang tercantum dalam Undang-Undang kepariwisataan mengamanatkan untuk memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat, keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas disamping mengedepankan prinsip untuk memberdayakan masyarakat setempat. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan prinsip-prinsip perencanaan yang cepat, tepat, dan terukur. Hal ini menjadi langkah penting bagi pemerintah daerah dalam mewujudkan pariwisata.

“Kebijakan pemerintah daerah dalam rangka membangun pariwisata akan menjadi prioritas pembangunan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena itu, lintas sektor harus benar-benar mendukung percepatan pembangunan pariwisata di daerah ini, apalagi merujuk pada target pemerintah Indonesia di tahun 2019 yaitu percapaian target 20 juta kunjungan wisata se-Indonesia,” ungkap Moriolkossu dalam sambutannya.

Ia melanjutkan, dalam dua tahun terakhir, Pemkab Kepulauan Tanimbar mulai membenahi dan membangun destinasi pariwisata di beberapa kawasan wisata yang strategis dalam membenahi jasa-jasa pariwisata serta mengembangkan SDM kreatif dalam pengelolaan potensi SDA dan daya tarik wisata. Tingkat kunjungan wisata di KKT memang mengalami kenaikan namun belum signifikan dan untuk lebih meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini, perlu didorong melalui peningkatan ivent promosi, baik di dalam maupun di luar negeri, aksesibilitas ketersediaan sarana dan prasarana pariwisata, serta peningkatan SDM yang terampil dan handal.

“Tanimbar memiliki berbagai pulau yang unik dengan lautnya dan saat ini melalui Dinas Pariwisata sedang mengembangkan destinasi-destinasi pariwisata seperti Matakus, Danau Lorulun, dan berbagai tempat wisata yang ada di sepuluh kecamatan. Namun hingga saat ini, dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pemda melalui Dinas Pariwisata maka diharapkan kedepan pada 10 kecamatan ini juga bisa dikembangkan destinasi pariwisata yang baru, karena sudah tentu sektor ini menjadi andalan pemerintahan Jokowi karena sektor pariwisata akan menambah pemasukan besar bagi pendapatan daerah maupun pendapatan negara,” tambah Moriolkossu.

Ia mengimbau, kerjasama lintas sektoral sangat penting untuk pengembangan pariwisata dan tidak semata-mata dibebankan kepada SKPD teknis atau Dinas Pariwisata, namun semua sektor sangat berpengaruh dalam pengembangan pariwisata. Dengan bekerjasama dan menunjang satu dengan lainnya, dirinya yakin dan percaya bahwa apa yang dicanangkan oleh pemerintah menuju tahun 2025 wisata yang menjadi idola dunia, dapat tercapai.

“Berbagai destinasi wisata sudah dibangun, untuk itu keterlibatan atau peran masyarakat juga sangat diharapkan untuk membantu Pemda dalam rangka menjaga dan merawat segala fasilitas yang ada,” imbaunya.

Dirinya berharap, melalui kegiatan pelatihan tersebut kiranya dapat membawa dampak positif kepada pengembangan pariwisata kedepan. Banyak destinasi wisata yang ada, bukan saja dari aspek wisata bahari, tetapi juga wisata alam, wisata rohani, wisata budaya dan sebagainya dan harus dikembangkan karena wisatawan yang akan datang ke Tanimbar memiliki tujuan yang berbeda-beda dan kita harus tau apa tujuan mereka sehingga kita bisa mengidentifikasi seluruh potensi pariwisata di daerah ini.

“Saya berikan apresiasi kepada Dinas Pariwisata karena kegiatan ini merupakan salah satu langkah maju bagi kita untuk mendapatkan Pendapatan Asli Daerah kedepannya,” ujar Moriolkossu mengakhiri sambutannya. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.