Potensi Konflik di Indonesia Timur Cukup Besar
Intim – Terjadinya kasus kerusuhan di Tolikara membuka mata banyak pihak bahwa ada masalah yang harus diwaspadai dan diselesaikan di wilayah itu. Selama ini, kawasan Indonesia Timur memang memiliki potensi konflik yang cukup besar dengan berbagai isu baik isu agama, kemerdekaan, dan lainnya.
Selain Papua, ada beberapa daerah lainnya di kawasan Timur yang sejak lama memiliki masalah dan sering terjadi Konflik. Di NTT misalnya, Komandan Korem (Danrem) 161/Wirasakti Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen Heri Wiranto mengatakan bahwa, potensi konflik di provinsi NTT cukup besar.
“Potensi konflik di daerah ini besar,” ujarnya kepada wartawan di Kupang, Kamis (23/7).
Namun, kata Danrem, satu hal yang bisa menghambat terjadinya konflik ada terjalin kerukunan umat beragama yang baik.
“Sejauh ini berjalan baik dan kondusif akibat toleransi umat beragama terjalin dengan baik,” jelasnya.
Selanjutnya Maluku dan Maluku Utara yang juga rawan akan konflik. Di Ambon misalnya, disini sering terjadi bentrok antar warga / suku. Wilayah Maluku dan Maluku Utara secara geostrategis dan geopolitik memang sangat rawan.
Begitupun dengan wilayah Sulawesi memiliki berbagai permasalahan keamanan tertentu dari geng motor sampai teroris yang mengatasnamakan Mujahidin Indonesia Timur.
Karenany, kini pemerintah baik pusat ataupun daerah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penyelesaian permasalahan yang ada. Presiden, Para Menteri, Para kepala daerah, Polisi, TNI, tokoh agama dan lainnya menghimbau warganya untuk tetap tenang dan menjaga diri supaya tidak terprovokasi dengan kejadian-kejadian yang terjadi seperti di Tolikara. (aK)