Pertumbuhan KPR di Indonesia Timur Cukup Tinggi
Kupang – Di Indonesia Timur, pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi terbilang sangat pesat. Pasalnya, wilayah tersebut ketersediaan lahan masih banyak tersedia dibanding di pulau Jawa dan Indonesia bagian Barat.
Kepala wilayah 2 PT BTN Tbk Jateng, Jatim, Bali, NTT, NTB, Adi Suharto mengatakan bahwa salah satu di antaranya ialah yang terlihat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Di NTT, kebutuhan lahan masih ter-cover. Jadi, di sana KPR-nya tumbuh tinggi,” kata Adi JPNN, (19/10).
Menurutnya, di beberapa provinsi lain seperti Jawa Timur, penyaluran KPR dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tidak mudah karena masih terkendala persediaan lahan.
“Selain lahannya tersedia, masyarakat di sana masih mengalami backlog. Karena itu, penawaran KPR FLPP akan lebih mudah diterima,” terangnya. .
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa ada banyak potensi yang bisa digarap; dari rumah subsidi saja, potensinya sangat besar.
“Jika harga rumah subsidi di NTT Rp 128 juta, potensi kredit yang tersalurkan sekitar Rp 512 miliar,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana untuk menyasar Pemkot Kupang khsususnya untuk membangun rumah subsidi bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) disana.
“Dari situ potensinya besar. Soalnya, sekitar 2 ribu PNS belum punya rumah,” tegas dia. (aK)