Daerah Ekonomi & Bisnis Maluku Nasional 

Operasi Pasar Inkopkar Atasi Kenaikan Harga Gula di Maluku

_MG_9829AMBON – Warga Maluku mengaku senang dengan diselenggarakannya Operasi Pasar Gula Murah yang terus dilakukan Induk Koperasi Kartika (Inkopkar) yang bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Pasalnya, selama dua pekan belakangan, harga gula pasir di wilayah Maluku terus mengalami kenaikan. Bahkan saat ini harga gula pasir curah sudah mencapai Rp 14.000/kg dan gula kemasan mencapai Rp 16.000/kg. Kenaikan harga gula yang signifikan ini tak hanya di Maluku, tapi juga di Maluku Utara dan Halmahera.

Salah seorang distributor gula untuk wilayah Manado, Maluku dan Halmahera, Feiby Mantiri dari PT Bunaken Jaya Pratama yang menjadi mitra kerja Induk Koperasi Kartika (Inkopkar) mengakui adanya kenaikan harga gula pasir yang terjadi saat ini.

Dia mengatakan, harga gula non operasi pasar harga partai antara Rp 587.500/50 kg hingga Rp 590.000/50 kg atau harga ecerannya Rp 11.750/kg hingga Rp 11.810/kg. Kenaikan harga gula juga dipicu dengan lamban distribusi gula dari Manado, Sulawesi Utara ke Maluku, Maluku Utara dan Halmahera.

Dia menambahkan, dua pekan sebelumnya, harga gula pasir sudah mencapai Rp 13.000/kg, padahal sebelumnya sempat turun dikisaran Rp 11.000/kg. Lonjakan harga gula ini, terkait meningkatnya permintaan masyarakat yang akan merayakan hari Natal dan Tahun Baru 2016. Juga faktor stok dan pengiriman gula yang terhambat transportasi ke Maluku.

“Ditambah dengan ongkos pengiriman melalui kapal. Kalau semakin dekat biaya pengiriman semakin murah, tapi semakin jauh ya semakin mahal. Maluku, Maluku Utara dan Halmahera kan wilayah kepulauan,” kata Feiby yang dihubungi Sabtu (12/12).

“Jujur saya katakan dengan Operasi Pasar, gula bisa dijual murah, tanpa ongkos pengapalan dan kualitasnya bagus serta bersih. Harganya Rp 11.200/kg hingga Rp 11.400/kg. Masyarakat banyak yang membeli ketimbang gula lainnya,” tambahnya.

Dijelaskannya, stok gula OP memang masuk ke wilayah Maluku, Maluku Utara dan Halmahera dilakukan bertahap. Sejak November hingga Desember ini, baru sekitar 1.700 ton gula yang masuk. Sementara kebutuhan masyarakat pada bulan-bulan biasanya mencapai 2.500 ton sampai 3.000 ton.

“Nah kalau ada event special seperti Lebaran Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, kebutuhannya bisa meningkat hingga 5.000 ton. Ada beberapa pengiriman yang belum sampai juga,” imbuhnya.

Sementara itu, Mariana (50) warga Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku menerangkan, harga gula pasir di pasar tembus Rp 14.000/kg dan gula kemasan Rp 16.000/kg. Perubahan kenaikan harga ini sudah dua kali terjadi dalam dua pekan belakangan.

Dua pekan lalu, gula pasir masih pada kisaran Rp 11.000/kg hingga Rp 12.000/kg.

“Makanya kemarin ada kiriman gula Operasi Pasar melalui Inkopkar agak lumayan, saya bisa beli Rp 11.200/kg hingga Rp 11.400/kg. Barangnya bagus dan bersih,” ungkap Mariana.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Inkopkar Brigjen TNI Felix Hutabarat menegaskan, kesiapannya untuk membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan gula pasir di 21 Propinsi di luar Pulau Jawa, termasuk Maluku, Maluku Utara dan Halmahera.

“Operasi pasar kali ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang kami lakukan menjelang Lebaran. Sambutan masyarakat sangat positif, dan kami siap untuk melakukan operasi pasar lanjutan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan menstabilkan harga gula pasir di pasar,” ujarnya.

Menurutnya, jumlah gula yang didistribusikan tidak sama di setiap propinsi, sesuai kebutuhan wilayah yang bersangkutan.

Hingga saat ini, Inkopkar dan Kemendag telah mendistribusikan lebih dari 95 ribu ton gula OP ke 21 propinsi di luar Pulau Jawa.

Ia berharap masyarakat pro aktif melaporkan ke Inkopkar jika ada distributor atau pedagang nakal yang menjual diatas harga tersebut. (Ghea/Ivan)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.