Agenda Maluku 

Peringati Hari Koperasi ke-77, Plh Sekda Maluku Bacakan Pidato Menteri

Ambon, indonesiatimur.co – Dalam rangka hari koperasi ke-77 tahun 2024, Dinas Koperasi Provinsi menggelar upacara peringatan, yang diselenggarakan di halaman Kantor Dinas Koperasi Provinsi Maluku, di Karang Panjang Ambon, Jumat (12/07/2024).

Plh Sekda Maluku, Suryadi Sabirin bertindak sebagai Pembina upacara. Sedangkan pemimpin upacara Kapten Ckm Bambang Subekti.

Dalam amanat Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, yang dibacakan Plh Sekda, dikatakan bahwa, peringatan dan perayaan Hari Koperasi ke-77 tahun 2024 dengan tema “Koperasi Sebagai Ekosistem untuk Konsolidasi, Akselerasi dan Eskalasi Ekonomi Mikro dan
Kecil”.

” Tema ini sengaja diambil untuk meneguhkan peran strategis koperasi dalam mengantarkan Indonesia Emas 2045,”ujarnya.

Menurutnya, beberapa tahun terakhir ini, bangsa-bangsa di dunia tengah menghadapi himpitan krisis yang tidak mudah. Mulai dari krisis ekonomi, krisis pangan, krisis energi, krisis iklim dan bahkan krisis geopolitik yang puncaknya menambah ketidakpastian dalam segala sendi kehidupan.

“Tantangan serupa juga terasa dampaknya dan tengah kita hadapi di Tanah Air, seperti gejolak harga pangan dan ketidakpastian masa panen,”ungkapnya.

Dikatakannya, ketidakpastian hanya mungkin bisa dijawab dengan prinsip kehati-hatian, dengan diagnosa yang benar, dengan “formula obat” yang tepat, dengan aksi yang cepat dan yang paling mendasar adalah dengan kebersamaan yang kuat. Pembelajaran inilah yang kita dapati saat melewati krisis Pandemi Covid-19 atau bahkan krisis-krisis lain yang telah dilewati sebelumnya.

“Pada peringatan 77 Tahun Hari Koperasi kali ini, menjadi
penting untuk merefleksikan bagaimana agar peran
koperasi di Tanah Air semakin strategis dalam menjawab
tantangan krisis dan ketidakpastian tersebut, khususnya untuk mempercepat ikhtiar kebangsaan keluar dari middle income trap,”tandasnya.

Sabirin katakan, hari ini, pendapatan perkapita rakyat kita diperkirakan baru sekitar US$ 4.919 (2023). Untuk menjadi negara maju di 2045 nanti, pendapatan per kapita ini harus bisa naik setidaknya 5 kali lipat.

Dia ungkapkan, lebih dari 99 persen dari pelaku usaha di Tanah Air adalah Usaha Mikro. Tiap-tiap krisis, populasi Usaha Mikro semakin melebar hingga menyebabkan terjadinya
persaingan usaha yang kompleks, tidak hanya antara Usaha Mikro dengan skala usaha yang lebih besar, tetapi mereka bahkan telah bersaing antar sesama Usaha Mikro untuk memperebutkan “kue ekonomi” yang semakin terbatas. Usaha Mikro ini pula yang menempati porsi terbesar dari pelaku usaha yang belum mendapatkan akses pembiayaan formal, belum mendapatkan akses inovasi dan teknologi atau bahkan usaha mereka paling rentan terhadap perubahan lingkungan. Maka, mustahil ikhtiar kebangsaan untuk
menaikkan pendapatan per kapita 5 kali lipat pada 2045 nanti dapat dicapai dengan mengandalkan struktur ekonomi yang ada saat ini.

“Disinilah peran koperasi menjadi sangat penting guna melengkapi ekosistem usaha rakyat agar dapat tumbuh: dari Usaha Mikro ke Usaha kecil; Usaha Kecil ke Usaha
Menengah; dan terhubung ke dalam rantai pasok industri
nasional,”jelasnya.

Dia mencontohkan, koperasi telah menjadi solusi pembiayaan mikro yang paling banyak di akses oleh rumah tangga di Indonesia (4,25%) setelah Bank Umum selain Kredit Usaha Rakyat/KUR (4,95%). Bahkan di
sektor pertanian dan perdesaan, koperasi telah menjadi lembaga keuangan utama dalam pemenuhan pembiayan usaha.

Dikatakannya, secara operasional, peran koperasi menjadi sangat strategis dalam mengonsolidasikan para pelaku Usaha Mikro dan Kecil agar usahanya menjadi lebih
berskala ekonomi; mengakselerasi para pelaku Usaha Mikro dan Kecil dengan inovasi dan teknologi agar
menghasilkan produk-produk berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi; dan mengeskalasi para pelaku UsahaMikro dan Kecil agar terjalin kemitraan rantai pasok. Pada tahap ini, koperasi telah membantu memberikan kepastian kepada pelaku UMKM untuk tumbuh di tengah
ketidakpastian ekonomi yang tengah terjadi.

“Pondasi inilah yang tengah kita siapkan melalui pengembangan model korporatisasi dan nelayan
berbasis koperasi seperti pembangunan pabrik Minyak
Makan Merah per 1.000 hektare sawit milik petani swadaya; dan penyaluran BBM bersubsidi untuk nelayan kecil dan tradisional melalui skema SOLUSI atau Solar untuk Koperasi Nelayan,”katanya.

Demikian halnya dengan pembangunan Rumah Produksi Bersama (RPB) pada 3
tahun terakhir. Rumah Produksi Bersama atau RPB menjadi sentra industri skala menengah (medium
industry) yang dikelola oleh koperasi untuk mengolah komoditi unggulan ekonomi rakyat agar menghasilkan
produk-produk berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi.
Koperasi telah menjelma menjadi solusi untuk memberikan kepastian pembelian produk, memberikan kepastian terhadap akses inovasi teknologi, memberikan kepastian terhadap akses kemitraan dan bahkan akses permodalan.

Lebih lanjut dijelaskan, RPB yang dikelola oleh koperasi ini telah terbangun dan mulai dikembangkan untuk pengolahan produk turunan dari coklat, garam, rotan, bambu, kulit, cabe dan beberapa komoditi unggulan lainnya di sejumlah daerah. Inilah sejatinya masa depan ekonomi kita. Masa depan “lapangan pekerjaan kelas menengah” yang menjanjikan buat generasi muda hari ini dan ke
depannya.

“Model ini pula yang kita percaya dapat mengoreksi sekaligus menaikkan pendapatan perkapita segenap rakyat kita sebesar 5 kali lipat di 2045 nanti,”pungkasnya.

Dia mengingatkan, koperasi di tengah himpitan krisis dan serba
ketidakpastian hari ini, harus semakin “egile” yakni, memiliki kemampuan adaptasi lebih cepat, lebih inovatif
dan lebih akuntabel sehingga dapat memberikan manfaat lebih besar kepada anggota dan lingkungannya.

“Untuk itu, kami tidak bosan-bosannya mengingatkan agar akuntabilitas koperasi harus terus diperkuat, tata kelola koperasi harus semakin baik sehingga koperasi semakin dipercaya oleh masyarakat. Kita ingin koperasi menjadi
pilihan rasional bagi tiap-tiap warga negara untuk menaruh harapan dan mengembangkan usahanya.
Maka, semangat inilah yang kita ingin lembagakan ke dalam Rancangan Undang-undang Koperasi. Kita
berharap agar RUU Koperasi segera diundangkan guna memperkuat ekosistem kelembagaan koperasi yang lebih baik,”bebernya.

Turut hadir, dalam upacara peringatan, Kepala Pusat Koperasi (Puskop) Kartika Pattimura Kolonel Inf. Jocky Pesulima, S.Sos, Kementrian Koperasi dan seluruh perwakilan koperasi di Kota Ambon.(it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.