Budaya Maluku 

Gubernur Maluku: Jadikan Kearifan Lokal Sebagai Modal Sosial Kultural

Bula, indonesiatimur.co – Gubernur Maluku Said Assagaff mengajak seluruh masyarakat Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), untuk menjadikan adat dan nilai-nilai kearifian lokal yang dimiliki sebagai modal sosial dan kultural, dalam mentransformasi karakter masyarakat.

Pernyataan Gubernur Assagaff tersebut, disampaikannya ketika menghadiri pelantikan Raja Ondor ke-XI, di Kecamatan Gorom, Kabupaten SBT, Jumat (8/12/2017).

“Acara ini memiliki pesan dan makna simbolik yang sangat kuat, sebagai perwujudan dari upaya kita bersama untuk terus merawat keberlangsungan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang telah digagas para leluhur kita sejak dahulu,” ujarnya.

Dia katakan, kondisi saat ini, meniscayakan kita untuk kembali memperkenalkan dan mewarisi nilai-nilai kearifan lokal negeri ini, kepada generasi muda kita melalui even-even budaya.

“Selain itu, pentingnya katong hidupkan nilai-nilai kearifan lokal ini sebagai pendidikan menghidupkan nilai (living values education), baik itu di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat,” imbuhnya.

Sebagai contoh, Assagaff katakan, sesibuk-sibuknya kita, tetapi luangkan waktu untuk makan siang atau malam sama-sama dengan keluarga.

Karena pertemuan keluarga di “dulang”, dalam kosmologi orang Maluku, disebut Assagaff, merupakan media pendidikan keluarga yang sangat sakral, selain untuk membina rasa kasih sayang dan saling berbagi, saling mengingatkan, juga menjadi media untuk musyawarah keluarga.

“Dengan demikian, mari katong jadikan adat dan nilai-nilai kearifan lokal sebagai modal sosial kultural dalam rangka transformasi karakter masyarakat kuta, yang dimulai dari perubahan pola pikir dan karakter. Mari kita rubah dari budaya bakalai ke budaya baku bae, dari budaya baku marah ke budaya baku sayang,  dari budaya talamburang ke budaya kalesang, dan seterusnya,” tutur Assagaff.

Selanjutnya, Assagaff mengajak masyarakat Gorom untuk dapat bahu-membahu membantu pemerintah untuk membawa Kabupaten SBT ke arah yang lebih baik.

Assagaff juga mengungkapkan, ke depan ada dua daerah di Kabupaten SBT yang akan dimekarkan, yakni Bula menjadi Kota dan Gorom menjadi Kabupaten.  Namun sayangnya, menurut dia, pemerintah pusat sampai saat ini masih melakukan moratorium untuk pemekaran wilayah baru.

“Insya Allah jika moratorium dicabut,  maka kedua daerah ini bisa dimekarkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di SBT,” pungkasnya.(it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.