2018, Pertumbuhan Ekonomi Maluku Ada di Rentang 5,71 hingga 6,11%
Ambon, indonesiatimur.co – Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi daerah Maluku pada keseluruhan tahun 2018 diperkirakan berada di rentang 5,71% hingga 6,11%, sedikit meningkat dibandingkan pada keseluruhan tahun 2017 yang tumbuh 5,81%.
‘’Pertumbuhan ekonomi ini diperkirakan didorong oleh terus membaiknya sektor perikanan, seiring meningkatnya produksi dan ekspor perikanan. Investasi baru dalam sektor perikanan dan konstruksi terpantau meningkat mulai akhir tahun 2017 dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir 2018,’’ ujar Pelaksanaan Tugas (Plt) Gubenur Maluku, Zeth Sahuburua dalam sambutannya yang disampaikan Asisten III Bidang Pengembangan Ekonomi, Investasi, Keuangan dan Administrasi Pembangunan Setda Maluku, Zulkifli Anwar pada acara Pembukaan Diseminasi Kajian Ekonomi Dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Maluku Edisi Februari 2018, di Hotel Amaris, Selasa (20/3).
Menurut Sahuburua, pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada triwulan II – 2018, diperkirakan tumbuh stabil dalam rentang 5,86% – 6,26%.
‘’Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I – 2018 didorong oleh membaiknya kinerja Lapangan usaha Pertanian dan Perikanan,’’ imbuhnya.
Membaiknya Sub Sektor Perikanan, kata Sahuburua, didorong oleh kondisi cuaca yang membaik. Selain itu, harga udang internasional diperkirakan stabil dan harga tuna internasional diperkirakan meningkat pada 2018, berdasarkan analisis Food and Agriculture Organization (FAO).
‘’Pertumbuhan ekonomi di awal tahun 2018 juga akan cukup terdorong dari lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, seiring adanya arus barang masuk yang meningkat di awal tahun,’’ tuturnya.
Untuk Inflasi tahunan Provinsi Maluku pada triwulan IV-2017, lanjutnya, terpantau relatif terkendali, yang ditunjukkan oleh penurunan angka inflasi dibandingkan dengan periode triwulan sebelumnya.
‘’Realisasi inflasi Maluku tercatat sebesar 0,78%, atau menurun dibandingkan triwulan III-2017 yang tercatat sebesar 3,85%. Realisasi inflasi tersebut cukup terkendali dan masih berada di bawah sasaran inflasi Maluku tahun 2017 berdasarkan roadmap pengendalian inflasi yang disusun oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku yaitu sebesar 4,5% ± 1% yang juga dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional,’’ bebernya.
Sahuburua menyebutkan, rendahnya laju inflasi tahunan Provinsi Maluku pada triwulan IV-2017 dibandingkan triwulan sebelumnya dipicu oleh rendahnya Inflasi Kelompok Transportasi, khususnya pada sub kelompok angkutan udara. Sejalan dengan meredanya inflasi pada kelompok angkutan udara, tekanan inflasi kelompok bahan makanan juga terpantau mereda.
‘’Dengan mempertimbangkan perkembangan harga di masyarakat dan risiko-risiko inflasi pada triwulan I-2018, laju inflasi Maluku untuk keseluruhan tahun 2018 diperkirakan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu berada dalam rentang 3,5% – 3,9%. Berdasarkan data inflasi sampai dengan Januari 2018, inflasi tahun kalender Maluku mencapai 0,58% atau secara tahunan mencapai 1,10%,’’ tandasnya. (it-01)