Daerah Maluku 

Stunting Jadi Masalah Kesehatan di 2018

Ambon, indonesiatimur.co – Stunting merupakan faktor anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan karena kekurangan gizi, dikarenakan tingkat kemahalan menjadi salah satu faktor utama yang di hadapi masyarakat.

Kondisi ini biasanya berlangsung selama anak di dalam kandungan ibunya, yang di tandai dengan berat badan dan tinggi badan tidak seimbang. Terkadang Stunting dapat menurunkan kecerdasan dan produktifitas anak.
Hal ini dikatakan Plt Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy, saat di wawancarai di ruang kerjanya, Rabu (18/4).

Dia mengatakan, Stunting ini biasanya nampak pada balita berusia 2 tahun. “Kekurangan gizi ini biasanya dapat meningkatkan angka kematian bayi dan anak usia dini,”jelasnya.

Di Kota Ambon, stunting terbanyak terdapat di Kecamatan Baguala yang berjumlah 143 orang. Bayi yang tekena Stunting pada usia 1-3 tahun berjumlah 65 orang, 1 tahun berjumlah 33 orang dan 4-5 tahun berjumlah 45 orang.
” Jumlah keseluruhan dan ditambah 29,225 orang yang di timbang ini bisa mencapai 0,49 persen, karna nilai presentase yakni di bawah 15 persen,” ujarnya.

Ia menambahkan, agar anak terhindar dari stunting, orang tua tetap memperhatikan asupan gizi seimbang saat masa kehamilan hingaa anak lahir. Selain itu orang tua harus memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tingal mereka.
”Karena lingkungan dan asupan gizi dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak saat dari dalam kandungan maupun hinga pertumbuhannya kelak,” ujarnya.

Program prioritas Kementrian Kesehatan meliputi 3 hal yaitu, eliminasi tuberculosis, penurunan angka Stunting dan peningkatan imunisasi. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.