Daerah Pariwisata 

Dishub Kota Ambon Akan Jadikan Becak Icon Wisata

Ambon, indonesiatimur.co – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon, berencana menjadikan becak sebagai transportasi wisata. Ini sebagai solusi karena Pemerintah Kota Ambon sedang gencar menertibkan becak yang beroperasi di daerah terlarang seperti di sekitar jalan AY Patty.

Menurut Kadishub Kota Ambon Robby Sapulette, banyak tukang becak yang meminta ada solusi kalau pemerintah memang memutuskan menerbitkan mereka.
“Kami mencarikan solusi yakni dengan membuat wisata becak. Tapi, ini memang membutuhkan tempat,” ujarnya kepada wartawan, Senin (30/7).

Dia menerangkan, Dishub Kota Ambon akan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota Ambon untuk menentukan tempat beroperasi bagi becak. Sebelum tangal 6 Agustus konsep becak wisata dilaksanakan.

Menurutnya, Pemerintah Kota Ambon tegas tak akan mengizinkan tukang becak beroperasi di jalan-jalan yang terlarang untuk becak dan sudah ada rambunya. Yakni seluruh tukang becak yang beroprasi merupakan jumlah yang telah di tentukan oleh Dishub Kota Ambon yaitu sebanyak 1000 tukang becak.
“1000 tukang becak ini merupakan kumpulan tukan becak yang sudah tercatat dalam perijinan beroperasi milik Dishub Kota Ambon. Saya pastikan tidak akan ada lagi tukang becak selundupan seperti dulu lagi,” tandasnya.

Pengendalian dan penertiban ini merupakan pelaksanaan Perda K3. Dalam waktu beberapa hari, Dishub Kota Ambon telah melakukan penertiban dan peringatan ringan berupa surat pernyataan, baru pada akhirnya penindakan.
“Dishub Kota Ambon telah menyiapkan konsep bagi para pegemudi becak bagaimana becaknya harus dibuat dengan konsep yang telah di tentukan, seperti pengecatan dan atribut becak harus dibuat. Cotohnya Senin – Rabu becak merah yang beroprasi, Kamis – Jumat becak Kuning sedangkan Sabtu – Minggu becak putih yang beroprasi,” jelasnya.

Dia mengakui, Dishub Kota Ambon kini juga mengandeng Jasa Raharja Putera mengingat keslamatan pengemudi serta penumpang becak itu juga perlu di perhatikan.
“Kerja sama ini juga perlu karena kebanyakan pungguna becak dan pengemudi tidak diperhatikan, karena itu kami berinisiatif merubah maindset tersebut agar seluruh orang layak untuk di perhatikan, walaupun biaya yang d berikan tak seberapa tapi setidaknya dapat berguna,” paparnya.

Dia berharap, dengan adanya penertiban ini merupakan sebuah terobosan agar seluruh masyarakat Kota Ambon mendukung program pemerintah dalam membawa Kota Ambon menjadi Kota Wisata seperti daerah lain. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.