Agenda 

Menpora: Revolusi Mental Wujudkan Pemuda yang Maju

Ambon, indonesiatimur.co – Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengingatkan soal revolusi mental. Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Gubernur Maluku, Said Assagaff selaku inspektur Upacara pada peringatan HUT Sumpah Pemuda ke-90 Tahun 2018, Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, Nahrawi mengatakan, Revolusi Mental yang dicanangkan Presiden RI, Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju.

Ciri pemuda yang maju, sebut Nahrawi, adalah pemuda berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing.

“Oleh karena itu, Revolusi Mental harus dapat dijadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju, berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat,” ungkap Nahrawi.
Nahrawi juga mengingatkan tentang pesatnya perkembangan teknologi informasi yang diibarat bagaikan dua mata pisau. Menurutnya, satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya saing.
Namun pada sisi lain, sebutnya, perkembangan mempunyai dampak negatif.

“Informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya, apabila kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara,” kata Nahrawi mengingatkan.
Berkaitan dengan tema HUT Sumpah Pemuda yakni, “Bangun Pemuda Satukan Indonesia”, diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam kerangka NKRI.
“Kita semua berhutang budi kepada para tokoh pemuda tahun 1928, yang telah mendeklarasikan Sumpah pemuda dengan komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini. Komitmen kebangsaan ini harus kita teladani untuk membangun bangsa, satukan Indonesia,” jelas Nahrawi.
Dia menegaskan, jika pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.
Nahrawi mencontohkan, pemuda-pemuda hebat Indonesia telah lahir dan mampu berkompetisi di kancah Asia melalui perhelatan Asian Games 2018.
“Atlet-atlet muda Indonesia berhasil bersaing menduduki peringkat ke-4, serta di ajang Asian Para Games 2018 para atlet kita berhasil menduduki peringkat ke-5. Ini adalah sejarah baru kebangkitan olahraga Indonesia. Serta harus dijadikan momentum untuk terus membangun optimisme pemuda Indonesia dengan bekerja keras mewujudkan prestasi di berbagai bidangnya,” tandasnya.(it-01)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.