Murad Ismail Jamin Sinergitas Kepemimpinan Di Maluku
Ambon, indonesiatimur.co – Belum genap dua bulan dilantik sebagai Gubernur Maluku, Murad Ismail, menjamin adanya sinergitas kepemimpinan di Maluku.
Tekad membangun sinergitas dengan semua pihak dibuktikan dengan kunjungan Kejati Maluku, Triyono Harianto dan staff, Ketua Pengadilan Tinggi Maluku, Respati Wisnu Wardoyo dan staff, ke kantor gubernur Maluku pada Selasa (11/06/2019).
Menurut Gubernur, sinergitas itu penting agar pembangunan Maluku kedepan sesuai dengan yang kita harapkan. “Sekarang saya menjamin sebuah sinergitas kepemimpinan di Maluku.
Saya rasa masyarakat Maluku sekarang harus merasa bangga karena Gubernur Maluku bisa bersinergi dengan Kepala Kejaksaan Tinggi dan Ketua Pengadilan Tinggi. Kita bersinergi untuk berbicara soal masalah-masalah hukum yang ada di Maluku,”jelasnya.
Murad mengatakan, jika dirinya bersinergi dengan TNI dan Polri itu artinya berbicara tentang keamanan Maluku. “Jadi kalau bersinergi itu ada tiga domain yang tidak bisa kita langkahi, komunikasi, korelasi dan kolaborasi. Ada tiga pilar yang jangan kita langkahi, pintar jangan mengurui, tajam jangan melukai, cepat jangan mendahului,”tandasnya.
Dia menegaskan, ada prinsip-prinsip sinergitas yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah satu tujuan, kedua saling dukung, saling membantu, saling gendong, take and give atau saling memberi dan menerima. “Jangan menyuruh Kajati berpikir tentang Maluku, Pangdam berpikir tentang apa dan gubernur mikirin yang mana. Tapi mari kita berpikir bersama-sama untuk bersinergi bersama, berkomitmen bersama. Ini Maluku mau kita bawa kemana ke arah tentu yang lebih baik,”tegasnya.
Dengan demikian menurut Gubernur, sinergitas ini yang dimaksud untuk forum koordinasi di Maluku, dimana Gubernur sebagai kordinator.
“Gubernur bukan lebih tinggi dari Kejati, Ketua Pengadilan, Kapolda dan Pangdam.
Kalo seluruh kabupaten kota, saya adalah stabilisator dan dinamisator untuk 11 Kabupaten Kota di Maluku, tapi dalam forum provinsi Maluku saya adalah kordinator,”ungkapnya.
Gubernur mengingatkan, jika ada penegakkan hukum yang belum selesai, cobalah untuk terus berkomunikasi, karena tentu semua punya wilayah masing-masing. “Kita hanya berkordinasi untuk bagaimana membicarakan hal-hal yang selama ini tertunda, hal-hal yang selama ini belum berjalan dengan baik, sehingga dapat berjalan dengan baik,”terangnya. (it-02)