Budaya Maluku 

Festival Gambus Berpotensi Jadi Daya Tarik Pariwisata Maluku

Ambon, indonesiatimur.co – Gubernur Maluku. Irjen Pol. (Purn) Drs. Murad Ismail mengungkapkan event Festival Gambus yang setiap tahun digelar di Kota Ambon, berpotensi dikembangkan secara professional, kontinyu dan berkelanjutan untuk menjadi daya tarik pariwisata di Maluku.
“Pemerintah tentunya akan terus mendukung dan mendorong semua upaya-upaya dimaksud. Kita ingin menjadikan event Festival Gambus ini sebagai salah satu daya tarik destinasi wisata di daerah ini,” kata Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Hamin bin Thahir saat membuka Festival Seni dan Qasidah Gambus Skala Besar Tingkat Kota Ambon Tahun 2019, di Gedung Ashari, Ambon, Rabu (28/08/2019)

Festival yang dilaksanakan oleh Lembaga Seni dan Qasidah (Lasqi) Kota Ambon, ini dinilai mempunyai posisi sangat penting dan strategis dalam pembangunan peradaban umat dan bangsa ini. Selain dikenal sebagai seni budaya yang bernuansa Islami, tetapi juga merupakan salah satu media dakwah yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan agama melalui nada dan lagu.
“Karena itu, atas nama Gubernur Maluku, saya menyambut positif kegiatan ini sebagai sarana untuk membendung kemerosotan akhlak umat melalui lantunan dan syair religius yang edukatif dan memiliki pesan moral secara persuasif yang dapat memotivasi moral dan akhlak generasi muda bangsa,” ungkap gubernur.

Menurut gubernur, seni budaya telah menjadi sebuah identitas anak negeri Maluku yang sejak lama dikenal sebagai orang-orang yang berjiwa seni tinggi. Bahkan ada joke yang mengatakan “Orang Ambon-Maluku batuk saja indah”.
Alasannya, kata gubernur, tak sedikit artis atau penyanyi Maluku yang punya reputasi besar di kancah belantika musik Indonesia. Hal itu, ditandai dengan banyaknya penyanyi Maluku yang menjadi juara di festival tingkat nasional bahkan dunia.
“Untuk itu, reputasi yang sama juga harus kita torehkan melalui Festival Seni Qasidah Gambus ini. Dengan potensi yang kita miliki ini, sejatinya anak-anak Maluku harus menjadi juara dan idola dalam Festival Qasidah ini, bukan hanya di level lokal tetapi juga di level Nasional hingga Internasional,” harap gubernur.

Selain itu, kata gubernur, melalui Festival Gambus ini, dapat membentuk karakter generasi muda guna menjadi generasi yang punya nilai atau punya tingkat keadaban yang tinggi.
Pemerintah Provinsi Maluku, tambah gubernur, sangat berkepentingan dalam mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai seni budaya daerah mengingat potensi seni dan budaya yang terkandung di bumi Maluku sangatlah berlimpah.
Maluku dengan karateristik kepulauannya dianugerahkan pesona seni dan budaya yang beranekaragam, berupa nilai-nilai etnik dan kearifan lokal yang menjadi modal sosial dalam pembangunan masyarakat Maluku.
“Karena itu, pengembangan dan pelestarian nilai-nilai budaya menjadi salah satu strategi pembangunan daerah terutama membangun industri pariwisata di Maluku,” kata gubernur.

Selanjutkan, kata gubernur, bertolak dari tema Festival Qasidah yakni, “Dengan Seni Qasidah, Mari jadikan Ambon Pono Deng Musik”, maka pengembangan dan pelestarian seni dan budaya daerah, harus menjadi pintu masuk dalam membangun kreasi dan inovasi generasi muda Maluku dan Kota Ambon dalam rangka menyongsong Ambon sebagai Kota Musik.
“Melalui festival ini, mari jadikan momentum ini sebagai media transformasi seni dan budaya dalam rangka pembentukan kualitas SDM yang berkarakter dan berkeadaban tinggi. Disinilah tugas dan peran kita, baik Pemda, lembaga seni dan budaya maupun seluruh komponen masyarakat untuk mendidik dan membina generasi muda di daerah ini untuk lebih mengenal dan mencintai seni budaya daerah,” tutup gubernur (it-02 / humasmaluku)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.