Budaya Maluku Nasional 

Ketua PWI Pusat: Sistem Penjurian Ketat Dan Terukur, Penghargaan Ini Sangat Bergengsi

Jakarta, indonesiatimur.co– Dalam rangka pemberian penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat Tahun 2020 kepada 10 Walikota dan Bupati seluruh Indonesia, yang merupakan hasil seleksi dari 30 proposal dari 18 provinsi yang masuk, maka panitia pelaksana mengadakan penjurian dalam bentuk presentasi yang akan disampaikan para nominator.

Presentasi tersebut merupakan pendalaman proposal, sebagai babak akhir, sebelum menerima penghargaan ini pada acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 9 Februari 2020.

Sebagai salah satu nominator, Walikota Ambon Richard Louhenapessy akan mempresentasikan ‘Ambon Sebagai Kota Musik’ di depan dewan juri Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tahun 2020, Kamis (9/1/2020).

Walikota Ambon berada di urutan kelima presentase di depan dewan juri yang terdiri dari Nungki Kusumastuti (penari, artis film, Dosen Institut Kesenian Jakarta) selaku ketua merangkap anggota serta Ninok Leksono (Kompas/Rektor Universitas Multimedia Nusantara), Agus Dermawan T (pengamat seni-budaya, penulis buku), Atal S Depari (Ketua Umum PWI Pusat) dan Yusuf Susilo Hartono (pelukis, wartawan senior, Pengurus PWI Pusat) sebagai anggota.

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mendapatkan kesempatan pertama untuk mempresentasikan proposalnya, disusul Wali Kota Baubau – Sulawesi Tenggara AS Tamrin, Wali Kota Banjarmasin – Kalimantan Selatan Ibnu Sina, Bupati Gunung Kidul – DI Yogyakarta Hj. Badingah, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Bupati Halmahera Barat – Maluku Utara Danny Missy, Bupati Tabalong – Kalimantan Selatan Anang Syakhfiani, Bupati Serdang Bedagai – Sumatera Utara Soekirman, Bupati Tubaba – Lampung Umar Ahmad dan Bupati Luwu Utara – Sulawesi Selatan Hj Indah Putri Indriani.

Proses pengundian nomor urut presentase Wali Kota dan Bupati tersebut berlangsung di auditorium Dewan Pers, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari di depan para wali kota dan bupati tersebut mengatakan, proses penganugerahan Anugerah Kebudayaan menggunakan indikator pengujian sangat terukur.

“Kita membuat sistem penjurian yang ketat dan terukur sehingga penghargaan ini sangat bergengsi,” katanya.

Ditempat yang sama, Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun mengaku bangga PWI dapat menggelar kegiatan ini.

“Sebetulnya selain tugas-tugas jurnalistik, organisasi wartawan juga dapat melaksanakan sesuatu yang berguna bagi bangsa dan Negara,” ungkapnya.

Dikatakan, pemberian penghargaan kepada para pimpinan daerah digagas untuk mengingatkan selama ini sering kali dalam proses pembangunan fokus di fisik, tetapi pembangunan daerah berbasis budaya juga tak boleh dilupakan.

Koordinator Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI, Yusuf Susilo Hartono menjelaskan acara ini digelar PWI Pusat bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).

“Ke-10 Bupati/Walikota ini dipilih dari 19 Bupati dan 11 Walikota dari 18 provinsi yang mengirim proposal. Penilaiannya menitik beratkan pada aspek bentuk dan isi proposal. Meliputi tata visual dan bahasa. Juga teknik penyajian, yang terdiri dari pilihan judul/program, profil daerah dan bupati/walikota, pemanfaatan media massa/sosial, landasan peraturan daerah, kebijakan program dan strategi inovasi, serta aspek pendukung berupa SDM, anggaran, hingga infra struktur,” jelasnya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.