Akun Twitter Obama, Bill Gates dan Akun Ternama Lain Diretas
Jakarta, indonesiatimur.co – Pembobolan aplikasi media sosial Twitter oleh peretas anonim berdampak juga pada beberapa akun tokoh dunia seperti mantan presiden Amerika Barack Obama dan manusia terkaya dunia Bill Gates. Peretas mengambil alih akun-akun tokoh ternama tersebut untuk digunakan melakukan penipuan dengan modus menawarkan imbalan kepada followers yang mengirimkan bitcoin kepadanya.
Terjadi pada Kamis lalu (16/7/2020), peristiwa ini menyebabkan kehebohan jagat Twitter, terutama bagi para pengguna dari negeri Amerika Serikat.
Dilaporkan oleh portal berita Vice, dicurigai peretas anonim tersebut mendapatkan akses panel administrasi aplikasi dari salah satu karyawan Twitter sendiri. Kecurigaan muncul, karena bukan hanya satu dua akun saja yang diambil alih, namun beberapa akun sekaligus, yang tentunya masing-masing memiliki kata kunci (password) yang berbeda.
Vice juga memperoleh bocoran screenshot dari sumber lain yang memperkuat dugaan tersebut. Terhadap dugaan ini, pihak Twitter menduga bahwa peretas membayar salah satu karyawan Twitter untuk akses tersebut.
Akun-akun yang diambil alih oleh peretas antara lain:
- Apple, perusahaan teknologi pembuat komputer dan ponsel
- Elon Musk, pemilik perusahaan pembuat mobil Tesla dan perusahaan penjelajahan angkasa SpaceX
- Bloomberg, perusahaan media
- Jeff Bezos, pemilik grup usaha Amazon dan orang terkaya dunia
- Bill Gates, pemilik perusahaan teknologi Microsoft dan orang terkaya dunia
- Uber, perusahaan transportasi taxi online
- Bitcoin, mata uang cryptocurrency terpopuler
- Joe Biden, mantan wakil presiden AS, calon presiden AS dari partai Demokrat
- Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel
- Barack Obama, mantan presiden AS
Pihak Twitter menyatakan sedang melakukan penyelidikan internal. Perusahaan masih menyelidiki apakah peretas tersebut adalah karyawan Twitter sendiri atau apakah karyawan memberi akses panel administrasi kepada peretas.
“Kami mendeteksi apa yang diyakini sebagai serangan rekayasa sosial terkoordinasi oleh orang-orang yang berhasil menargetkan beberapa karyawan dengan akses ke sistem dan alat internal.” [ps]