Kesehatan Maluku 

Pegawai BPOM Ambon Yang Terkonfirmasi Covid-19, Bukan Dari Lab

Ambon, indonesiatimur.co – Sejak tanggal 2 Juli 2020, Laboratorium Biomolekuler Balai POM di Ambon menguji mandiri sampel swab covid-19. Hingga Senin (27/07/2020) BPOM Ambon telah menguji sebanyak 905 sampel uji yang telah dikirim oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, baik sampel yang berasal dari Kota Ambon maupun dari kabupaten/kota di Provinsi Maluku. Jumlah petugas yang terlibat langsung sementara ini 11 orang yang terdiri dari 9 penguji dan 2 petugas desinfeksi. Demikian dikatakan Kepala Balai POM Ambon, Dra Hariani Apt, dalam rilisnya kepada media ini.

Menurutnya, sesuai protap secara berkala terhadap petugas penguji harus dilakukan pemantauan minimal sebulan sekali dengan melakukan swab. Dengan demikian, Dinkes Provinsi Maluku sudah memfasilitasi dengan melakukan swab dan diuji mandiri dilakukan oleh Balai POM. Hasil uji sampel swab terhadap 11 orang petugas penguji semua dinyatakan negatif.

Namun untuk memberikan kepastian bahwa seluruh pegawai dalam keadaan sehat dan tidak terjadi penyebaran Covid-19, pada kesempatan yang sama, Kepala Balai POM meminta untuk melakukan uji swab bagi beberapa pegawai yang saat itu kurang sehat karena merasa tidak enak badan dan flu.

“Dari hasil swab tersebut diperoleh 2 orang yang positif Covid-19. Dan untuk memutus rantai penyebaran, sudah dilakukan tracing ke seluruh pegawai dan seluruh keluarga yg kontak erat, beberapa diantaranya positif dan sudah ditangani,”ungkapnya..

Dikatakannya, semua prosedur keamanan yang ketat untuk pengujian laboratorium pathogen virus Covid-19 (BSL-2) telah dilakukan oleh BPOM Ambon, yang dibuktikan bahwa semua penguji Covid-19 dinyatakan negatif. Akan tetapi, kasus konfirmasi yang ditemukan pada sejumlah pegawai, umumnya tanpa gejala (asimptomatis).” Belum diketahui sumber penyebaran, namun melihat data penyebaran diduga sumber infeksi berasal dari luar kantor Balai POM, bukan dari lab,”jelasnya.

Hariani menjelaskan, tindakan yang sudah diambil adalah dengan melakukan desinfeksi menyeluruh dan frekuensi disinfeksi kantor akan diperbanyak yaitu sekali seminggu. “Sejak pandemi pegawai hanya masuk kantor atau WFO (work from office) 50%, sementara sisanya 50% WFH (work from home). Kita semua harus semakin meningkatkan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan dan mengurangi kontak langsung / kontak fisik dengan orang lain. Perlu juga dilakukan tracing dan uji swab bagi masyarakat secara luas, karena saat ini kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatis) banyak dijumpai di masyarakat dan kita tidak menyadarinya,”terangnya.

Dia juga mengatakan, dalam interprestasi hasil uji Covid-19 adalah sebagai berikut: Hasil uji secara PCR dengan mengamplifikasi gen target SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19). Gen target yang dideteksi adalah gen ORF1ab (open reading frame), gen N (nucleocapside) dan gen E (envelope). Sampel dinyatakan positif bila nilai CT (cycle threshold) < 41 untuk gen target ORF1ab yang diikuti oleh salah satu atau kedua gen N dan gen E.

“Yang perlu dicermati di era tatanan baru new normal adalah kemungkinan timbulnya cluster baru di dunia kerja (perkantoran, toko) dan dunia pendidikan (sekolah, kampus, madrasah). Ini adalah potret wajar yang mungkin terjadi, tetapi harus dicegah dan perlu diberi perlindungan ekstra. Kami menghimbau agar masyarakat umum dan kita semua tetap disiplin menerapkan 3D, yaitu disiplin gunakan masker, disiplin jaga jarak serta disiplin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,”tandasnya.

Saat ini semua yang terkonfirmasi sudah dikarantina di BPSDM. “Mereka dikarantina dengan sukacita, karena memang tanpa gejala. CT-nya juga bagus. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena pegawai di lab semuanya aman dan tetap bekerja membantu pemerintah,”ujarnya.  (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.