Maluku Pariwisata 

Pulau Matakus Jadi Objek Wisata Wajib Turis Amerika Dan Australia Ke KKT

Saumlaki, indonesiatimur.co –Keindahan Pulau Matakus yang menakjubkan hati Wisatawan mancanegara (Wisman), sehingga mereka mengatakan bahwa Pulau yang terketak di Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku adalah surga yang tertidur.

“Pulau Matakus sangat luar biasa, daerah ini seperti surga yang masih tertidur. Air lautnya sangat indah, biarkanlah itu tetap alami,” ungkap salah satu wisatawan asal Atlanta, negara bagian Georgia, Amerika Serikat (AS), Jerremy saat berada di Pantai Wisata Matakus pada Sabtu (22/06/2019).

Ia menyatakan Matakus telah menjadi salah satu objek wisata wajib warga Amerika dan Australia yang ingin mengunjungi daerah yang dijuluki Bumi Duan Lolat itu. Sebab Matakus menawarkan nuansa wisata yang berbeda dengan lokasi di daerah lainnya.

Nuansa berbeda itu, kata Jeremy diantaranya lokasi yang masih sangat alami, mulai dari pasir yang bersih dan indah; kehidupan penduduk yang sangat bersahabat dan masih menggunakan alat-alat tradisional dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari serta kekayaan budaya yang unik tidak ditemukan di daerah wisata lain seperti Bali, Lombok, Raja Ampat dan Wakatobi.

“Inilah yang membuat nama Tanimbar dan Matakus lebih unik dibanding daerah-daerah lain yang sudah dikenal di Indonesia,” papar dia.

Hal senada juga dibeberkan oleh Janet Julian, wisatawan asal Las Vegas, negara bagian Nevada yang mengatakan dirinya sangat menyukai Pulau Matakus, karena baginya pulau itu sangat indah layaknya surga tersembunyi yang tidak diketahui oleh banyak orang, termasuk seni budaya yang ditampilkan di pulau tersebut.

“Disini sangat indah, bagaikan surga. Selain itu tariannya sangat anggun,” kata dia.

Janet pun menuturkan hal yang ingin dia dapatkan dari Pulau Matakus adalah tempat menjual aneka makanan lokal serta barang-barang kerajinan tangan sebagai cideramata kepada sanak saudaranya.

“Jika ada kaos oblong khas daerah yang menunjukan identitas Matakus dan Tanimbar, saya mau beli. Saya juga mencari minuman kelapa segar tetapi tidak ada, mungkin di lain kesempatan hal-hal seperti ini bisa dipersiapkan,” bebernya.

Jerremy dan Janet Julian merupakan bagian dari rombongan 209 wisman, yang mengunjungi Pulau Matakus dengan menggunakan Kapal Pesiar MV. Silver Discoverer berbendera Bahama.

Kapal yang dinakhodai oleh Kapten Grzelak Dariusz Andrzej tersebut diketahui berpesiar dari Kota Wyndham, wilayah Kimberley, Western Australia, Australia kemudian berlabuh di perairan Pulau Matakus pada pukul 13.00 WIT dan akan bertolak menuju Kota Darwin, Northern Territory pada pukul 17.00 WIT.

Kehadiran para turis itu pun telah menambah jumlah kunjungan para wisman dengan kapal pesiar ke Tanimbar menjadi 1.448 orang pada pertengahan tahun 2019 ini.

Pulau Matakus merupakan objek wisata alam terletak di selatan Kota Saumlaki, Ibukota Kepulauan Tanimbar. Pulau ini bersama Perahu Batu di Desa Sangliat Dol, Kecamatan Wertamrian menjadi objek wisata yang paling sering dikunjungi wisatawan asing.

Matakus terkenal oleh wisman dengan ciri khas pasir putih dan perairannya yang jernih dan terumbu karangnya yang masih original, aktifitas yang dapat dilakukan disini adalah berenang, menyelam dan memancing.

Bagi wisatawan lokal, untuk dapat mencapai tempat ini dibutuhkan waktu sekitar kurang lebih 30 atau 60 menit dan dapat dicapai dengan speed boat dan motor laut.

Kabupaten Kepulauan Tanimbar sendiri merupakan wilayah stategis baru yang disoroti oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko Widodo, hal ini terlihat dari pembangunan Pangkalan Laut (Lanal) dan pengerjaan lokasi Pangkalan Udara (Lanud) dan Komando Resor Militer (Korem) baru yang berada di daerah tersebut.

Ini termasuk dengan dukungan pemerintah pusat guna menjadikan Tanimbar sebagai wilayah industri baru di Indonesia Timur, pasca dipercepatnya revisi rencana pembangunan (POD) Blok Masela, yang dioperasikan oleh Inpex Corporation, sebuah perusahaan migas asal Jepang.(LS/ it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.