Diperkirakan Februari Covid Meningkat. Seluruh ASN Provinsi Akan Dirapid Antigen
Ambon, indonesiatimur.co – Juru Bicara Penanganan Satgas Covid-19 Provinsi Maluku, Dony Rerung, dalam jumpa pers pada Kamis (21/01/2021) mengatakan, berdasarkan kajian diperkirakan pada Februari kasus Covid akan meningkat secara nasional. Oleh karena itu saat rapat virtual dengan Kemendagri dan Pemda, Kemendagri meminta ada upaya-upaya yang dilakukan untuk bisa menekan meningkatnya kasus Covid-19. Dengan demikian maka akan dilakukan rapid antigen bagi semua ASN provinsi dan kota Ambon, sedangkan kabupaten/kota akan ikut.
“Jadi nanti akan dilakukan rapid antigen kepada semua ASN di provinsi sebanyak 3500an yang berdomisili di kota Ambon. Dan akan dimulai dari tanggal 25-28 Februari kedepannya waktu kerja hanya 50 persen yang bekerja di kantor dan 50 persen dari rumah,”ujarnya.
Untuk yang bekerja di kantor, wajib melakukan rapid antigen, dan hasil akan dibuktikan dengan adanya kartu. ” Jadi setiap jam kerja, satpol PP akan memeriksa kartu secara rutin, bahwa sudah melakukan rapid antigen,”jelasnya.
Selain sistem tata kerja pegawai 50 persen bekerja di kantor, pemeriksaan rapid antigen ini juga akan dilakukan untuk tamu yang berkunjung, dan hasil rapid akan dibuktikan dengan kartu.
“Nantinya satpol PP akan memeriksa identitas, pemeriksaan antigen ASN, sedangkan tamu juga diperiksa keperluannya untuk apa. Selain itu waktu berkunjung untuk dinas setiap hari kerja dan non kedinasan jam 14.00-16.30 Wit,”terangnya.
Menurutnya, ditargetkan mulai hari ini sampai hari Minggu, sekitar 1500 pegawai telah diperiksa, sehingga untuk masuk hari Senin dengan tatanan yang baru. Sisanya akan diperiksa bertahap.
“Kalau misalnya dari pemeriksaan antigen ada yang hasilnya positif, maka akan ditindak lanjuti dengan pemeriksaan swab untuk membuktikan itu. Kemudian kalau ada tamu yang datang dari luar daerah, meskipun sudah memiliki rapid antigen di daerah masing-masing, sampai di disini maka diulang rapid antigennya. Dan masa berlaku selama 14 hari, setelah masa itu selesai akan disusul dengan rapid anti body. Sambil menunggu kebijakan baru,”tandasnya.
Dikatakannya, jika langkah ini berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19, maka kebijakan rapid antigen akan ditinjau kembali atau dihentikan. Tetapi kalau belum berhasil, maka akan diambil langkah kongkrit lainnya.(it-02)