Puteri Cilik Dan Remaja Asal Tanimbar, Boyong Sejumlah Prestasi Juara
Saumlaki, indonesiatimur.co –
Sebanyak enam orang anak puteri asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), yang sebelumnya mewakili kabupaten bertajuk Bumi Duan Lolat ini dalam ajang lomba Fashion Show Puteri Cilik dan Puteri Remaja Indonesia Provinsi Maluku, yang dilaksanakan pekan kemarin di Kota Ambon, tiba di daerahnya dengan memboyong sejumlah prestasi juara.
Saat ditemui awak media pada Jumat (28/05/2021) yang bertempat di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KKT, keenam Putri Cilik dan Putri Remaja tersebut mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi yang diraih dalam ajang dimaksud. Keenam orang anak dan remaja putri tersebut terdiri dari empat Puteri Remaja dan dua Puteri Cilik.
Untuk ajang Puteri Remaja, yakni Editha Rahanwarat (16) yang mewakili SMA Negeri 8 (Unggulan) Saumlaki dalam kategori Juara 1 The Best Video Presentation. Kedua, Maria Yakoba Sorlury (15) mewakili SMA Budi Mulia Saumlaki dalam kategori Juara 2 Puteri Remaja Indonesia. Ketiga, Margaretha F. Rumwarin (17) mewakili SMA Negeri 1 Saumlaki, meraih juara 1 dalam kategori Puteri Remaja Indonesia Intelegensia. Keempat, Devia Kezia Hamenda (14) mewakili SMP Negeri 1 Saumlaki, meraih juara 2 dalam kategori Puteri Remaja Indonesia The Best Catwolk.
Sedangkan untuk ajang Puteri Cilik, yakni Sara D. N. Hanorsian (10) mewakili SD Negeri 1 Saumlaki dalam kategori Puteri Cilik Indonesia Runner Up 2, sekaligus Puteri Cilik Lingkungan Hidup dan yang terakhir Gwinetha Lana Angwarmasse (10) mewakili SD Negeri 1 Saumlaki dalam kategori Putri Cilik Indonesia The Best Video Presentation 1.
Kembalinya keenam puteri asal Tanimbar ini, turut dijemput Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) KKT, Herman Yosef Lerebulan, bersama beberapa orang tua masing-masing di Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki.
Kadis Lerebulan menjelaskan bahwa kegiatan audisi Pemilihan Putri Cilik Dan Putri Remaja Indonesia Maluku adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak swasta dan bukannya kegiatan dari pihak dinas ataupun pemerintah daerah.
“Ini adalah kegiatan pihak swasta atau yayasan dan bukannya kegiatan dinas ataupun pemerintah daerah. Untuk itu, soal anggarannya adalah dari pihak swasta. Keterlibatan pemerintah hanya sebatas koordinasi dua dinas, yakni Dikbud dan Dinas Pariwisata. Jadi kami selaku Pemda tetap akan mensuport bakat putera-puteri asal daerah karena prestasi yang diraih, turut membawa nama daerah,” ungkap Lerebulan. (it-03)