Keberadaan Ambon New Port, Memungkinkan Pemekaran Kabupaten Pulau Ambon
Ambon, indonesiatimur.co – Rencana pembangunan Ambon New Port, di Negeri Wahai, Kabupaten Maluku Tengah, respon positif Walikota Ambon, Richard Louhenapessy.
Menurutnya, Ambon New Port yang merupakan program strategis nasional, bisa jadi langkah awal untuk pemekaran Kabupaten Pulau Ambon, bagi masyarakat Jazirah Leihitu dan Salahutu.
Dikatakannya, pemekaran ini sangat dimungkinkan, sehingga nantinya di pulau Ambon ada Kota Ambon dan Kabupaten Pulau Ambon. Dan jika terjadi pemekaran Kabupaten Pulau Ambon, maka akan berdampak ekonomis dan sosial bagi kepentingan bersama ke depan.
“Ini merupakan aspek jangka panjang yang menguntungkan dari pembangunan Ambon New Port di Negeri Waai, yang ada di kawasan Jazirah dan Salahutu. Nantinya kawasan ini akan berkembang pesat dan menjadi kawasan kota baru,”ungkap Louhenapessy, Minggu (07/11/2021)
Walikota Ambon dua periode ini mengungkapkan, dengan langkah pertama pembangunan Ambon New Port yang menggunakan lahan 200 hektare, itu sama dengan 60 persen luas wilayah Kota Ambon, sehingga dia akan menjadi kota baru.
Ketika menjadi kota baru, Louhenapessy pastikan kawasan tersebut pasti berkembang dan tumbuh dengan pesat.
“Ketika berkembang dan tumbuh pesat inilah yang memungkinkan untuk terjadi pemekaran. Sehingga ada Kota Ambon dan Kabupaten Pulau Ambon,”jelasnya.
Louhenapessy menerangkan, jika hal tersebut telah terealisasikan, maka otomatis tidak lagi ada pikiran-pikiran bahwa masyarakat Jazirah dan Salahutu harus keluar dari Kabupaten Maluku Tengah dan masuk ke Kota Ambon.
“Karena percepatan pertumbuhan ekonomi, percepatan pemanfaatan sumber daya alam itu akan jauh lebih cepat diwujudkan dengan pemekaran, dibandingkan dengan penggabungan,”terangnya.
Dikatakannya, saat ini ada kecenderungan orang semakin ingin pemekaran, sebab semakin kecil teritorial pemerintahan, maka semakin efektif untuk melakukan pelayanan.(it-02)