Maluku Pendidikan 

Lantik Kepala Sekolah SD dan SMP, Ini Pesan Wakil Walikota Ambon

Ambon, indonesiatimur.co – Sebanyak 59 guru Sekolah Dasar (SD) dan 11 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dilantik dalam tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah berdasarkan SK Walikota Ambon Nomor 750 dan 751 dan Tahun 2021.

Acara pengambilan sumpah-janji serta pelantikan dipimpin oleh Wakil Walikota (Wawali), Syarif Hadler, bertempat Tribun Lapangan Merdeka, Kamis (16/12/2021).

Wawali dalam arahannya mengatakan pergeseran jabatan merupakan suatu keniscayaan dalam sebuah organisasi, oleh sebab itu harus dimaknai sebagai tanggungjawab dalam mengemban tugas.

“Marilah kita maknai pelantikan kali ini, sebagai tanggungjawab yang diberikan oleh kepala daerah untuk mengemban tugas dalam jabatan sebagai kepala sekolah,”ungkapnya.

Ditambahkan Wawali, para guru yang dilantik sebagai Kepala Sekolah yang defenitif, sebelumnya telah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah di tempat tugas masing – masing.

“Sejak tahun lalu, karena kita masih kekurangan guru, maka guru-guru ini diberikan tugas tambahan sebagai plt. Kepala Sekolah,” terangnya.

Menurut Wawali, kepala sekolah memiliki tugas untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagaimana program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yakni Ambon cerdas. Pendidikan, lanjutnya juga menjadi salah satu elemen penting dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu daerah.

Kota Ambon pada tahun 2020, memiliki IPM 80,84 yang dikategorikan tinggi. Namun demikian dua elemen penting yang disumbang dari Sektor Pendidikan perlu ditingkatkan, yakni Angka Rata – Rata Lama Bersekolah dan Angka Harapan Bersekolah.

“Harapan lama bersekolah mencapai 16,03 tahun dan rata–rata lama bersekolah 11,92, tahun ini harus terus menjadi perhatian dan fokus dari kepala sekolah untuk terus ditingkatkan, karena dua indikator ini berkorelasi dengan banyak hal, antara lain usia harapan hidup dan sumberdaya manusia di sebuah daerah,” jelasnya.

Terakhir, Wawali mengingatkan agar para Kepala Sekolah dapat menjadikan unit kerja masing – masing laksana sebuah keluarga yang harmonis, serta berhati – hati dalam penggunaan dana BOS.

“Tanamkan motivasi yang benar bahwa menjadi kepala sekolah bukan karena dana BOS, karena itu dana yang dikelola untuk kepentingan sekolah. Sekolah yang sehat itu, karena lingkungan sehat juga relasi internalnya sehat,” pungkasnya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.