Daerah Maluku 

Ini Pidato Perdana Pj. Bupati Kepulauan Tanimbar di Paripurna Istimewa DPRD KKT. “Tanimbar Pulih”

Saumlaki, indonesiatimur.co
Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Serah Terima Jabatan (Sertijab) dan Pidato Perdana Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (DPRD KKT) yang bertempat di Gedung Kesenian, Jl. Ir. Soekarno – Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan, KKT-Maluku, Rabu (06/12/2023) siang tadi.

Dalam pelaksanaan Sertijab di Rapat Paripurna Istimewa tersebut, jabatan Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar yang lama oleh Drs. Ruben Benharvioto Moriolkossu, MM., diserahterimakan kepada Piterson Rangkoratat, S.H., sebagai Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar yang baru, pasca dirinya dilantik secara resmi oleh Gubernur Maluku pada 27 November 2023 lalu di Kantor Gubernur Maluku, Kota Ambon, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI), Nomor 100.2.1.3-6166 Tahun 2023, Tanggal 17 November 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

Di momentum itu, dilakukan pula penyampaian Pidato Perdana oleh Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Piterson Rangkoratat, S.H., di hadapan Pimpinan dan seluruh Anggota DPRD KKT serta Tamu Undangan lainnya yang menghadiri Paripurna dimaksud.

Melalui Pidato Perdananya, Rangkoratat menegaskan bahwa kehadirannya saat ini bukanlah semata atas keinginannya sendiri, melainkan atas perintah Peraturan Perundang-Undangan untuk melaksanakan tugas pengabdian sebagai Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar. Ia katakan, esensi Penjabat Bupati bukanlah suatu jabatan politik, melainkan jabatan transisi untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah dan mempersiapkan pelaksanaan pesta demokrasi dalam rangka memilih Wakil-Wakil Rakyat, Presiden dan Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Daerah serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

“Di sisi lain, saya pun ditugaskan untuk menata pembangunan daerah, perekonomian daerah, birokrasi dan sebagainya sesuai Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Secara resmi saya dilantik sebagai Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar oleh Gubernur Maluku. Momentum itu saya maknai sebagai sebuah sikap tegas dan kebijaksanaan negara untuk melindungi serta memberikan kepastian kepada setiap warga negara terhadap keberlanjutan hidup masyarakatnya. Saya tidak memaknai peristiwa tersebut sebagai sebuah kemenangan, karena tidak ada kompetisi dalam siklus demokrasi,” ungkap Piterson Rangkoratat dalam Pidatonya.

Dikatakan, dirinya memaknai panggilan negara ini semata untuk melayani tanpa membeda-bedakan karena menurutnya, di hadapan Allah Sang Pencipta, semua manusia adalah sama sebagai Citra Allah (Imago Dei). Dengan demikian, perlu melandasi sikap dan perbuatan atas dasar cinta kasih (Omnia in Caritate).

Ia kemudian mengungkapkan sepenggal arti dari Hukum Cinta Kasih yang diimaninya selaku insan Kristen menurut pandangan Teologis, yakni, ‘Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makanan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku dalam penjara, kamu mengunjungi Aku’.

“Pandangan Teologis di atas yang menggerakan kesadaran saya akan kondisi riil yang dihadapi oleh masyarakat, keluarga, dan diri saya sendiri di Tanimbar beberapa tahun terakhir sehingga saya berefleksi tentang kondisi dimaksud. Dari refleksi itulah, maka saya merumuskan, Tanimbar Pulih!,” pungkas Penjabat Bupati ini.

Dijabarkan terperinci, rumusan tentang Tanimbar Pulih sendiri, juga didasari atas tiga pertimbangan filosofis. Yang pertama, Pengharapan! yang adalah buah dari pergulatan untuk tidak larut dalam derasnya arus derita kehidupan. Pengharapan mengatakan sebuah pesona kemanusiaan yang tiada tara. Pengharapan adalah pergulatan saat ini yang berdimensi masa depan. Pengharapan pertama-tama adalah ketika manusia berani berhadapan dengan dirinya, hidupnya, duka dan kecemasannya, penderitaannya, bahkan kematiannya.

Filosofis kedua yakni, Aku berpikir maka Aku ada! Filosofis ini menunjukkan bahwa manusia mampu untuk bertransendensi (menguasai) diri dan lingkungannya. Keunikan kodrat manusia dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal budi yang dimilikinya. Dengan kemampuan akal budi, manusia memiliki kemampuan untuk ”mengambil keputusan” dan ”menentukan diri sendiri”. Dimensi rasionalitas manusia diwujudkan dalam kemampuannya untuk mengambil keputusan-keputusan dalam hidupnya.

Filosofis ketiga yaitu, Kamulah sahabatku! Dijelaskan bahwa, Aristoteles mengatakan, persahabatan yang sempurna adalah persahabatan yang mengarah kepada kebaikan, yaitu ketika semua menghendaki perwujudan kebaikan secara nyata dalam relasionalitas dengan sahabatnya, termasuk dalam hal-hal yang berguna dan menyenangkan. Menurut Thomas Aquinas, persahabatan merupakan ungkapan nyata dari perasaan cinta. Cinta inilah yang menjadi persahabatan makhluk berbudi yang menjunjung tinggi martabat manusia dan lebih lanjut kepada semua ciptaan. Semua itu menunjukan ciri manusia yang menginginkan kebaikan menuju kesempurnaan hidup. Selanjutnya, Emanuel Levinas justru memandang persahabatan sebagai tujuan transformatif diri. Transformatif membuat sifat aku yang egoistik menjadi aku yang lebih solider dan totaliter menjadi aku yang bersahabat, maka baginya tujuan (telos) dari persahabatan adalah tanggung jawab etis terhadap kehadiran yang lain. Artinya, dalam membangun persahabatan berarti membangun relasi etis.

Rangkoratat kemudian menerangkan bahwa atas dasar tiga pertimbangan filosofis tersebut, sesungguhnya usaha untuk memulihkan kondisi Tanimbar hari ini bertolak dari sebuah kondisi ketidaknormalan, kondisi ketidakstabilan, dan kondisi kesemrautan. Tentu saja, harapan untuk keluar dari kondisi-kondisi tersebut membutuhkan kesadaran kritis. Esensi kesadaran kritis bertolak dari sikap menolak ketidakberdayaan pada situasi tertentu, semisal kemiskinan dan ada usaha untuk tidak lagi terperangkap pada kondisi dimaksud. Selanjutnya “saya berpikir, maka saya ada”, merupakan sebuah metode ilimiah yang dicetuskan oleh Rene Descartes. Metode ini bertujuan agar manusia selalu berpikir rasional. Berpikir dan bertindak rasional melekat pada manusia yang dianugerahi akal budi.

Kemudian secara teologis, “kamulah sahabatku” mengamanatkan kita untuk memandang wajah orang lain, wajah orang miskin, wajah penderita stunting, dan lain-lain sebagai wajah Allah. Wajah yang perlu diselamatkan, wajah yang perlu dibebaskan dan wajah yang perlu diobati.

“Sudah saatnya untuk kita bergerak bersama, bekerja bersama, dan lebih dari itu berjalan bersama untuk memulihkan Tanimbar!,” ajak Rangkoratat.

Di dalam kesempatan Pidato Perdananya, Rangkoratat mengungkapkan 6 Isu Strategis yang telah disusun dan direncanakan berdasarkan refleksi kritis akan kondisi eksisting yang dialami Tanimbar. Keenam Isu Strategis tersebut yang pertama yakni, Tingginya Angka Kemiskinan. Isu Strategis pertama ini dikemukakan dirinya berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) KKT pada tahun 2022 sebesar 23,88 persen atau 29.799 jiwa yang dikategorikan miskin, dan angka kemiskinan ekstrem yang dirilis oleh Kemenko PMK untuk tahun 2023 adalah sebesar 3,40 persen (ada 10.900 jiwa yang masih berada pada desil 1, yang artinya pendapatan per kapita per hari per jiwa tidak mencapai 1 dolar. Untuk memenuhi 2.100 kalori per hari per jiwa saja tidak mencukupi).

Isu Strategis yang kedua yakni Tingginya Angka Prevalensi Stunting. Hal ini berdasarkan hasil publikasi Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang mencatat bahwa angka Prevalensi Stunting KKT di tahun 2022 sebesar 31,5 persen. Sementara Isu Strategis ketiga yakni tentang Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi di Tanimbar yang diperoleh berdasarkan data BPS KKT mencatat pertumbuhan ekonomi KKT pada tahun 2022 mencapai 5,66 persen. Isu keempat yakni tentang Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia, dimana berdasarkan data BPS KKT pada tahun 2022, IPM tercatat sebesar 62,97 poin.

Untuk Isu Strategis kelima, yakni tentang Rendahnya Kualitas Tata Kelola Pemerintahan, dan Isu keenam yakni Kondusivitas Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Serentak tahun 2024.

“Permasalahan-permasalahan di atas, tidak dapat ditangani sendiri oleh Pemerintah Daerah, namun karena Pemerintah Daerah sebagai penggerak utama (prime mover), maka saya yakin secara perlahan-lahan negeri ini akan keluar dari permasalahan-permasalahan yang saya sebutkan di atas dan dapat berdiri sejajar dengan daerah-daerah lain yang telah maju,” tambahnya.

Untuk itu, di kesempatan penuh sukacita ini, Penjabat Bupati Tanimbar ini mengajak seluruh OPD maupun Stakeholder di Tanimbar untuk mengubah paradigma lama yang selama ini melihat masyarakat miskin di desa sebagai kaum tak berdaya.

“Mulai sekarang kita melihat masyarakat miskin di desa sebagai sahabat. Sahabat yang selalu ada bersama mereka saat suka maupun duka. Sahabat yang selalu ada saat masyarakat membutuhkan,” pungkas Rangkoratat.

Berdasarkan keenam Isu Strategis yang diungkapkannya, Rangkoratat kemudian memaparkan 5 Kebijakan Strategis untuk 1 tahun kerja selaku Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, yakni Percepatan penurunan angka kemiskinan dan pencapaian target 0 persen angka kemiskinan ekstrem, Percepatan penurunan angka Prevalensi Stunting, Pengendalian inflasi, Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan, dan Peningkatan konduktivitas dan fasilitasi pemilu 2024.

“Lima Kebijakan Strategis tersebut akan diimplementasikan melalui program, kegiatan dan sub kegiatan pada seluruh OPD di akhir tahun anggaran 2023 dan tahun anggaran 2024. Kebijakan Strategis ini wajib menjadi spirit yang mengemansipasi setiap ruang gerak seluruh OPD dan semua kelompok kepentingan di negeri yang bertajuk Duan Lolat ini. Saya menyadari bahwa pemda tidak dapat bekerja sendiri. Oleh karena itu, keterlibatan semua unsur penyelenggara pemerintahan dan elemen masyarakat akan memberikan kontribusi positif untuk secara perlahan-lahan kita keluar dari masalah-masalah yang melilit negeri tercinta ini,” ungkap dia.

Ditambahkan ndalam Pidatonya, saat ini Tanimbar berada dalam arus demokrasi bangsa yang yang sering dikatakan sebagai tahun politik. Tahun politik sering dimaknai sebagai sebuah perbuatan atau tindakan mempengaruhi orang atau masyarakat pemilik otoritas kedaulatan. Teknik untuk mempengaruhi sering dilakukan dengan cara-cara yang tidak terpuji, tidak etis, dan demagogi. Atas dasar itulah yang membuat orang berpikir bahwa politik itu kotor, politik itu kepentingan penguasa, politik tidak bermartabat dan sebagainya.

“Kesempatan ini, saya mengajak seluruh Parpol untuk sama-sama berikan edukasi politik yang benar kepada masyarakat. Masyarakat bukan orang lain, mereka adalah bagian dari kita dan kita juga adalah bagian dari mereka. Biarlah masyarakat dapat menggunakan hak politiknya sesuai hati nuraninya tanpa ada paksaan, intimidasi, dan rongrongan dari siapapun. Harapan kita bersama, penyelenggaraan Pemilu di tahun 2024 nanti dapat berjalan dengan lancar, aman, dan sukses,” pinta Rangkoratat.

Mengakhiri Pidatonya, Rangkoratat mengajak untuk melandasi semua upaya untuk memulihkan Tanimbar dengan cara Bersolidaritas karena menurutnya, sikap Solidaritas adalah sikap kerelaan untuk meninggalkan keakuan dan lebih melihat orang lain sebagai tujuan hidup. Bersolidaritas kepada orang yang membutuhkan adalah sikap sahabat sejati karena sahabat sejati rela dikorbankan demi keselamatan sahabatnya sendiri.

“Tindakan seperti ini akan memberikan kontribusi bagi tercapainya credo; ‘Tanimbar Pulih’. Tanimbar Pulih, semoga tidak sebatas mimpi, harus menjadi aksi nyata semua elemen masyarakat. Tentu saja bahwa harapan itu hanya akan tercapai bila ada komitmen kuat dari setiap insan manusia untuk memanusiakan dirinya dan memanusiakan orang lain sebagai manusia utuh. Semoga di masa-masa Adventus ini, kita selalu ada dalam masa-masa hening, masa untuk berefleksi, sekaligus masa untuk menyadari panggilan Tuhan untuk terlibat secara aktif dalam karya penyelamatan dunia,” pungkas Penjabat Bupati asal Selaru ini mengakhiri Pidato Perdananya. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.