Kesehatan Maluku 

Serius Tangani Covid. Pemkot Ambon Telah 3T, 23 Ribu Orang

Ambon, indonesiatimur.co – Pemerintah Kota Ambon serius menangani masalah covid-19 yang semakin meningkat di Kota Ambon.

Penanganan yang gencar dilakukan melalui Dinas Kesehatan Kota Ambon adalah melakukan tracking, tracing dan testing (3T).

“Data tracking mulai tanggal 23 Januari 2022, rata-rata per hari kami tracking diatas 1000an. Tanggal 5 Februari kita bahkan tracking 2404. Keseluruhan yang sudah di tracking dari tanggal 23 Januari hingga tanggal Februari sudah 23ribu orang. Dan hasilnya itu 815 yang terkonfirmasi,”jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, kepada wartawan usai rapat koordinasi penanganan covid-19 dengan Pemerintah Provinsi dan Forkopimda Provinsi dan Satgas Covid-19 Provinsi Maluku, Selasa (08/02/2022), di lantai 6 Kantor Gubernur Maluku.

Pelupessy ungkapkan, instruksi WHO harus melakukan tracking 1 per 1000, dikali dengan jumlah penduduk. Dengan demikian kota Ambon harusnya tracking 398 orang, tetapi saat ini sudah melampaui target WHO karena sudah tracking diatas seribuan per hari.

” Lebih baik kita tracking. Presiden selalu bilang testing sebanyak mungkin. Jadi sebanyak mungkin orang yang kita curigai, kita testing. Kemudian dari kasus-kasus yang terkonfirmasi, kita juga lakukan tracking dan testing. Jadi misalnya sebanyak mungkin orang kita testing, tapi hasilnya presentasi kecil, itu berarti penularan semakin turun. Tapi kalau misalnya kita tidak pernah testing tapi kita bilang kasusnya kecil, belum tentu. Takutnya ketika satu waktu kita tidak testing, kasusnya meledak,”tandasnya.

Menurut Kadis, jika dari hasil tracking dan testing itu kasus banyak, kemudian tidak bergejala. itu akan mengurangi beban rumah sakit, karena bisa isoman atau isolasi terpusat. Tetapi ketika tidak testing kemudian 1 kali dapat kasus, kemudian dia parah, beban rumah sakit sangat besar. Apalagi ketika meledak, mampu atau tidak rumah sakit. Selain itu tenaga medis akan kewalahan.

“Jadi kita berprinsip tidak pusing ada zona apa. Zona mau turun atau apa, yang penting kita tracing sebanyak mungkin. Kita pengalaman zona merah beberapa kali, tapi kita bisa lewati itu dan bahkan sempat masuk zona hijau. Dan ini fenomena dunia dan nasional bukan hanya Kota Ambon,”ujarnya mengingatkan.

Kadis mengatakan, yang penting adalah mengambil langkah-langkah dan antisipasi. Harus waspada tetapi tidak boleh panik.
Dirinya bersyukur karena capaian vaksinasi Kota Ambon cukup tinggi hingga 96 persen, sesuai dengan arahan presiden yaitu vaksinasi dan tetap mempertahankan protokol kesehatan.
“Karena memang pada kenyataannya dengan capaian vaksinasi tinggi, sebagian besar yang terkonfirmasi itu tanpa gejala,”ungkapnya.

Untuk kasus terkonfirmasi di Kota Ambon, Kadis mengakui yang tertinggi di Kelurahan Batu Merah, yaitu 103 kasus. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.