Michael Wattimena: Jangan Mencibir, Tonjolkan Prestasi. Pilihlah Yang Terbukti dan Teruji
Ambon, indonesiatimur.co – Perhelatan ulang tahun ke-23 Partai Demokrat dan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Maluku yang digelar di Hotel Manise pada Senin (09/09/2024), membuat suasana di lantai 5 terasa bersemangat.
Apalagi disertai pekik menangkan 2M yang disertai tepuk tangan yang membahana, membuat atmosfer ruangan semakin hangat. Hal ini diakui bakal calon wakil gubernur Maluku, Michael Wattimena saat menyampaikan sambutannya didepan bakal calon gubernur Maluku, Murad Ismail, Ketua tim pemenangan 2M (Murad-Michael), Widya Pratiwi yang juga Ketua DPW PAN Maluku dan anggota DPR RI terpilih, Widya Pratiwi, Ketua DPD Partai Demokrat Maluku, Elwen Roy Pattiasina, istri MichaelWattimena, Linda Oktaviano Silano, ketua-ketua DPC Partai Demokrat kabupaten kota se-Maluku, anggota DPRD Maluku se Maluku.
“Jujur mau katakan bahwa saya lihat atmosfer ruangan ini seperti mau terbakar. Dan saya lihat Pak Murad seperti tambah bersemangat saat kita jemput dibawah beserta ibu Widya,”ungkap Michael.
Michael katakan, dalam 5 tahun pertama Murad Ismail memimpin sejak April 2019, ada beberapa peristiwa yang terjadi . Belum setahun dilantik, gempa telah melanda beberapa daerah di Maluku, antara lain, Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat. Energi yang tadinya mau difokuskan untuk kesejahteraan masyarakat, terbagi konsentrasinya kepada penanganan gempa.
“Belum juga penanganan gempa selesai, tiba-tiba masuk lagi yang namanya Covid-19 pada awal Maret 2020. Akibatnya, semua program anggaran yang tadinya sudah ditempati sebelum ada Covid-19 akhirnya di refocusing, evaluasi lagi karena anggarannya itu di fokusnya kepada penanganan Covid-19, sehingga program-program yang tadinya sudah harus dilaksanakan semuanya di evaluasi,”bebernya.
Tetapi Michael jelaskan, dalam kepemimpinan Murad Ismail, pertumbuhan ekonomi itu naik. Penilaian keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama lima tahun itu, WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Selain itu, Michael mengakui dalam kepemimpinan Murad Ismail selama lima tahun, masyarakat tertib dan damai.
Pada kesempatan itu Michael juga ungkapkan, ada yang mengatakan bahwa jangan pilih yang TNI/Polri, karena nantinya tidak bisa protes, tidak bisa demo. Termasuk ada dikotomi sipil militer, soal umur enam puluh tahun keatas dan enam puluh tahun kebawah. Sementara rata-rata orang Indonesia Timur masih produktif diusia 50 tahun dan 60 tahun.
“Stigma-stigma seperti ini harusnya dihilangkan. Kalau mau kita huru-hara wacana terkait dengan ide dan gagasan, sebagai instrumen untuk menampilkan performa dari pemimpinnya. Kenapa tidak bilang bahwa saya waktu pimpin kabupaten A prestasinya luar biasa. Tunjukkan prestasinya seperti itu. Jangan tidak tonjolkan prestasinya, tapi mencibiri prestasi orang lain,”tandasnya.
Menurutnya, indeks kebahagiaan di Maluku dari 2019- 2021 tertinggi 76 poin. Ini berarti orang bahagia secara fisik, dimana kebutuhan primer maupun sekunder terpenuhi, baru kebutuhan batiniah. Kalau itu semua pasti akan bahagia.
“Makanya orang Maluku ini bahagia, karena pemimpinnya bisa mengatur semuanya itu berjalan dengan baik,”ucapnya.
Michael ingatkan, pilihlah pemimpin jangan berdasarkan identitas, tetapi pilihlah pemimpin berdasarkan kapasitas yang dia miliki.
“Dan kapasitas itu ada di 2M. Pilihlah yang sudah teruji dan terbukti. Yang lain belum teruji dan terbukti dan juga tidak mau menampilkan hasil karya pada saat memimpin, tapi mencibir orang lain,”tutupnya. (it-02)