Rame Lee..! HUT Stasi Sta. Maria Fatima Kabiarat, Antusias Dimeriahkan Umat
Saumlaki, IndonesiaTimur.co –
Kabiarat, sebuah desa di Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, mendadak ramai dengan kegiatan pertandingan Bola Kaki Gawang Mini yang diikuti oleh bapak-bapak di desa tersebut dengan berpakaian daster. Pertandingan bergengsi kaum pria ini berlangsung di Desa Kabiarat, Minggu (11/05/2025) sore.
Peristiwa penampakan Bunda Maria kepada tiga anak gembala di dekat Desa Fatima, Portugal, pada 13 Mei 1917, menjadi peringatan luar biasa yang selalu dikenang di kalangan Gereja Katolik.
Gereja Stasi di Desa Kabiarat menggunakan nama Sta. Maria di Fatima sebagai nama pelindung di Stasi mereka. Untuk itu, setiap tanggal 13 Mei, akan diperingati sebagai HUT Stasi, dimana Stasi Sta. Maria Fatima – Kabiarat sendiri adalah sebuah Stasi yang bernaung di bawah Paroki Sta. Maria Imaculata – Wowonda.
Guna memeriahkan HUT Stasi kali ini, Dewan Pastoral Stasi Sta. Maria Fatima – Kabiarat menggelar beragam pertandingan hingga perlombaan. Mulai dari pertandingan Gawang Mini yang diikuti peserta pria bedaster, lomba Paduan Suara, hingga lomba Senam Seni yang diikuti peserta wanita. Adapun seluruh kegiatan, wajib diikuti oleh seluruh Umat Rukun yang berada pada Stasi dimaksud.
Pastor Paroki Sta. Maria Imaculata – Wowonda, RD. Basti Takndare, saat membuka kegiatan lomba Gawang Mini mengatakan bahwa kegiatan ini selain untuk memeriahkan HUT Pelindung Stasi, juga sebagai bentuk syukur atas perlindungan Santa Maria terhadap seluruh Umat di Desa Kabiarat ini.
“Ini harus dirayakan oleh seluruh Umat Kabiarat, sekaligus sebagai ungkapan syukur atas perlindungan dan perantaraan Bunda Maria kepada seluruh umat di desa. Kegiatan ini juga untuk membangun silaturahmi antara sesama umat rukun,“ ungkap Pastor Basti.
Dirinya pun berpesan kepada Umat Rukun yang bertanding agar tetaplah bertandingan dalam pertandingan iman yang benar dan bertanding dengan memperebutkan hidup yang benar. Pastor Basti tak lupa menegaskan tentang sportifitas dalam perlombaan dan bahwa keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
“Jika dalam perlombaan ada anggota rukun yang membuat keributan, maka rukun itu gugur untuk tidak mengikuti semua mata lomba. Ingat jangan adu fisik, jangan berkelahi di lapangan,” pesan Pastor mengakhiri sambutannya.
Kesempatan yang sama, ditambahkan Kepala Desa Kabiarat Emus Nusatjasi. Ia berpesan kepada masyarakatnya yang ikuti lomba agar menjaga kesehatan, karena semua kegiatan dilakukan dalam rangka memeriahkan HUT Santa Pelindung Gereja.
“Kegiatan ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh umat. Maka itu semua peserta bisa mengikuti dengan tertib dan tidak menimbulkan keributan, serta mengikuti peraturan yang disepakati bersama panitia penyelenggara,“ pesan Kades.
Begitu pula dengan Ketua Dewan Stasi Sta. Maria Fatima – Kabiarat, Ishak Subitmele yang ditemui media ini. Dirinya katakan bahwa semangat seluruh umat dari total 6 Rukun pada Stasi untuk memeriahkan peringatan HUT Pelindung Stasi sangat nyata dirasakan lewat partisipasi yang ditunjukkan.
“Sikap umat ini menandakan bahwa berapa mereka sangat bersyukur kepada sosok Bunda Maria sebagai pelindung Stasi kami ini. Kecintaan umat ditunjukan lewat antusias mereka berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dirancang panitia,“ pungkas Subitmele.
Dirinya berharap agar melalui kegiatan yang digelar kali ini, kiranya dapat menjadi wadah kerukunan dan mempererat persaudaraan antara umat rukun di dalam Gereja Kristus. (it-03)