Biang Kerok Kemacetan Kota Ambon Berhubungan Dengan Kesemrawutan Pasar Mardika

Ambon, indonesiatimur.co– Pedagang Mardika Kembali Penuhi Jalan hingga mempersempit arus lalu lintas wilayah tersebut. Meski sebelumnya, Penjabat Walikota, Bodewyn Wattimena telah menerjunkan sejumlah instrumen untuk mengatasi kesemrawutan, tapi tetap saja tidak berefek baik.

Kemacetan di kota Ambon tidak terbendung akibat kesemrawutan pasar Mardika. Jalan Tulukabesy menuju jalan Jenderal Soedirman atau sebaliknya paling besar tekena efek akibat kesemrawutan di Mardika. Pasalnya, arus utama di kawasan Pasar Mardika kota Ambon punyai hubungan secara langsung dengan kedua jalan tersebut.

Hal ini disampaikan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Provinsi Maluku melalui Farham Suneth, Selasa (16/08/2022).

“Biang kerok kemacetan di kota Ambon itu karena arus utama jalan pantai Mardika tidak digunakan sebagaimana mestinya. Padahal itu jalan statusnya nasional. Sudah bisa kebayang bagaimana standar lebar jalannya ?” ungkap Suneth pertanyakan.

Suneth menyampaikan keprihatinan terhadap pemerintah kota Ambon yang terkesan hanya main pencitraan belaka.

 

Penertiban dilakukan Pemkot beberapa waktu lalu, sangat ramai diberitakan media. Bahkan tiga hari sebelum dilakukan operasi penertiban, sudah ramai diberitakan.

“Nah ini sudah terbaca. Tidak strategis sistem yang dimainkan pemerintah kota Ambon yang dipimpin penjabat Walikota Ambon, Bapak Bodywen ini,” akuinya

Nyatanya, kata Suneth, usai melakukan penertiban, pedagang nakal kembali menyeroboti bahu-bahu jalan hingga ruang gerak dipersempit. Kemacetan muncul lagi.

“Selama ini masyarakat bertanya-tanya, apa biang masalah kemacetan di kota Ambon?. Ya jawabannya adalah, kita di Ambon hanya gunakan dua jalan untuk akses masuk kota. Padahal ada tiga jalan seharusnya. Jalan yang satunya dipakai pedagang.”

“Ini harus dipahami. Perlu adanya normalisasi jalan Mardika jika ingin mengurai kemacetan di kota Ambon. Sehingga fungsi ketiga jalan sebagai arus utama menuju jantung kota Ambon ini normal,” tambah Suneth menegaskan.

Suneth menilai, kinerja Bodewin sebagai Penjabat Walikota Ambon dalam hal pengambilan keputusan strategis masih belum terasa.

Sehingga dirinya meminta ketegasan Wali Kota yang juga Sekwan itu untuk mengambil kebijakan tegas yang berdampak kepada seluruh masyarakat kota Ambon.

“Kemacetan di Ambon dikarenakan hal hal sepele. Korbannya adalah pengguna jalan seantero kota Ambon. Saya pastikan alur ini sudah terbaca jajaran stake holder. Hanya saja, karena banyak kepentingan, sehingga tidak dapat diatasi. Kami minta, tolong dipertegas. Kami dan pengguna jalan di kota Ambon setengah mati dan resah,” akuinya.

PWPM Maluku meminta, penjabat Walikota Ambon konsisten menertibkan pedagang di Mardika kota Ambon.

“Kalau bisa kutipan SK petugas penertiban gabungan melibatkan TNI Polri dan lainnya yang menjelaskan perihal evaluasi dan serta monitoring itu dijalankan. Bukan sebaliknya, petugas dan pimpinan sebatas sejam dua jam lakukan penertiban lalu kemudian tinggalkan tempat tidak balik- balik. Ini repot. Mohon ijin diperhatikan,” pungkas dia. (it-10)

Bagikan artikel ini