Budaya Ekonomi & Bisnis Sulawesi Selatan 

Ratusan Masyarakat Miskin Bulukumba Berebut menerima Zakat

Salah seorang penerima zakat yang sudah lanjut usia menjerit saat terjepit di antara kerumunan penerima zakat lainnya di Bulukmba, Sulawesi Selatan, Selasa (7/8/2012).

Kegiatan pembagian zakat maupun sedekah yang dilakukan oleh salah seorang pengusaha sukses di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan berlangsung ricuh, Selasa (7/8/2012).

Ratusan masyarakat miskin rela berdesak-desakan. Akibatnya penerima zakat terpaksa terjepit di antara kerumunan penerima zakat lainnya yang sedang rebutan masuk ke dalam pagar rumah pemilik hajatan, Ambo Ruka.

Beberapa bocah yang ikut dalam antrean tersebut juga ikut terjepit di kerumunan orang dewasa, menangis, dan terpaksa harus dievakuasi.

Petugas keamanan baik dari panitia maupun dari aparat kepolisian dari Polsek Bulukumba seakan tidak mampu menahan gejolak para penerima zakat yang saling rebutan karena takut tidak kebagian zakat berupa uang yang dibagikan.

Daeng Kanang (65), salah seorang penerima zakat mengaku seluruh badannya kesakitan setelah terjepit diantara penerima zakat lainnya.

“Sakit semua badanku akibat terjepit dengan penerima zakat lainnya. Kita berlomba-lomba masuk biar bisa dapat uang juga,” ujarnya.

Dalam pembagian zakat berupa uang yang dibagikan mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 200.000 perorangnya. “Pembagian zakat yang diberikan kepada orang yang kurang mampu dilihat dari faktor umur, biasanya kalau orang tua Pak Ambo berikan Rp 200.000,” kata Adik Ambo, Tomi.

Sementara itu, Ambo Ruka mengaku pembagian zakat maupun sedekah yang dilakukan sudah kurang lebih 20 tahun dengan cara langsung memberikan kepada yang berhak, menurutnya jauh lebih afdol ketimbang harus menitipkan ke tempat penerima zakat yang telah ditentukan.

“Alhamdulillah, Tuhan selalu memberikan rejekinya setiap tahunnya semakin meningkat tidak pernah menurun. Ini berkat sedekah maupun zakat yang kita berikan kepada orang yang berhak secara langsung,” jelasnya.

 

Photo: KOMPAS.com/RINI PUTRI kompas regional

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.