KPU Sultra Didesak Untuk Tunda Pilkada
Puluhan massa yang tergabung dalam Front Demokrasi Sulawesi Tenggara menuntut agar Pemilihan Kepala Daerah di Sultra ditunda karena banyak kejanggalan yang dilakukan oleh komisioner dalam penyelenggaraan pilkada kali ini. Koordinator Lapangan Frodem Sultra, Rhully Marundu mengatakan bahwa selama ini pihak komisioner tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara, hal itu terbukti dengan proses tahapan yang mengalami pergeseran.
“Terlalu banyak ketimpangan yang terjadi di KPU, mulai dari penetapan Daftar Calon Tetap yang sampai saat ini belum dipastikan, verifikasi Daftar Pemilih Tetap juga perlu dilakukan kembali, karena kemungkinan masih banyak wajib pilih yang belum terdata ataupun terdapat wajib pilih ganda,” teriak Rhully, Jumat (5/10/2012).
Massa menilai bahwa kinerja pantas dipertanyakan, mengingat keberhasilan dalam penyelenggaraan pilkada kali ini akan menentukan nasib Sultra selama lima tahun mendatang, sehingga tidak dapat dilaksanakan dengan asal.
“Jangan sampai karena terburu-buru hanya ingin memaksakan kehendak, akhirnya penyelenggaraan pilkada yang dilakukan tidak menghasilkan pemimpin yang didambakan masyarakat, akhirnya masyarakat akan menderita selama lima tahun mendatang,” teriak massa aksi yang lain.
Kedatangan massa aksi hari itu, terpaksa pulang dengan tangan kosong, karena tidak satu pun komisioner yang ada di tempat, namun massa aksi mengancam kepada KPU, jika apa yang menjadi tuntutan massa aksi hari itu tidak disahuti dalam waktu 3×24 jam, maka massa mengancam untuk menduduki Kantor KPU dengan jumlah massa yang lebih besar lagi. (sumber: lina/KendariNews)