Hot Maluku Pariwisata 

Potensi Besar Pariwisata Indonesia Timur Belum Tergarap Baik

foto:istimewa:nusalaut/hukom

Kepala Bidang Konferensi Wisata dan Event Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Harwanekon Cahyo, mengapresiasi potensi besar Pariwisata Indonesia Timur namun cukup pesimis melihat sarana dan prasarana yang belum memadai.

“Pulau-pulau kecil di kawasan Indonesia Timur punya potensi yang sangat besar, tetapi sulit berkembang karena sarana dan prasarana masih sangat terbatas,” tutur Cahyo kepada wartawan di Ambon, Kamis (18/10).

Pernyataan tersebut disampaikannya pada kegiatan sosialisasi Peraturan Presiden RI No 79 Tahun 2011 tentang Kunjungan Kapal wisata (Yacht) Asing ke Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Menurut dia, pulau – pulau kecil memiliki potensi pariwasata bahari yang sangat bagus, baik pantainya, permukaan laut maupun di bawah laut, juga budaya masyarakatnya, tetapi  pulau – pulau kecil itu sangat terbatas lahannya untuk pengembangan sarana dan prasarana seperti pembangunan pelabuhan.

“Tetapi bagaimana pun juga pulau -pulau kecil mempunyai daya tarik wisata yang sangat tinggi yang tidak dimiliki oleh pesaing utama yakni negara – negara lain yang juga memiliki destinasi – destinasi wisata yang daya tariknya sangat luar biasa,” kata Cahyo.

Event seperti Darwin – Ambon Yacht Race (DAYR) yang menghadirkan kapal-kapal layar banyak bermanfaat bagi masyarakat setempat karena mereka memubutuhkan makanan.

“Saya tidak bisa membayangkan kalau kapal – kapal layar itu masuk ke pulau – pulau kecil pasti banyak bermanfaat bagi masyarakat karena tersedianya bahan makanan yang mereka butuhkan, selain itu masyarakat juga bisa berinteraksi sehingga secara hubungan sosial ada manfaatnya,” ujar Cahyo.

Ia mengakui jumlah kapal layar yang masuk ke perairan Indonesia  masih sedikit melalui kegiatan yang diorganisir oleh pemerintah, seperti Sail Banda, Sail Bunaken dan Sail Morotai termasuk Darwin – Ambon Yacht Race.

“Sekarang yang perlu dipikirkan bagaimana membuka peluang untuk wisatawan yang tergabung dalam kapal layar itu masuk tanpa melalui event yang digelar oleh pemerintah. Tetapi setelah dikaji ada dua  persoalan yang dihadapi oleh wisatawan yakni masalah clearance and approval for Indonesian territory (CAIT) dan kepabeanan,” jelas Cahyo.

Peraturan Presiden RI No 79 Tahun 2011 tentang Kunjungan Kapal Wisata (Yacht) Asing ke Indonesia, diharapkan dapat memudahkan wisatawan mengurus masalah CAIT dan kepabeanan.

Ditambahkan, pariwisata merupakan salah satu sektor dengan tingkat kecepatan pertumbuhan yang sangat dinamis dalam perekonomian global karena banyak negara yang menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan yang mendatangkan devisa atau meningkatkan perekonomian negara.

Berdasarkan data organisasi pariwisata dunia, diprediksikan bahwa abad 21 atau 2020 jumlah pergerakan wisatawan mencapai 1,6 miliar orang, dengan kemampuan berbelanja mencapai 2 triliun dolar AS. (intim/ps)

Bagikan artikel ini

Related posts

One Thought to “Potensi Besar Pariwisata Indonesia Timur Belum Tergarap Baik”

  1. pemerintah daerah hrs meningkatkan SDM masyarakat setempat dibidang perhotelan khususnya tata boga, seni anyam, seni tari, cendera mata dan kuliner.

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.