Ekonomi & Bisnis Papua 

Pengelolaan Pasar Wamanggu Butuh Keseriusan Pemerintah Merauke

pasar_wamanggu
Pasar Wamanggu, Merauke. [Sorak]
Merauke, indonesiatimur.co – Pasar Wamanggu yang diresmikan lebih dari satu bulan lalu belum terlihat fungsinya sebagai pusat ekonomi Kabupaten Merauke yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sejumlah pedagang Pasar Wamanggu mengeluhkan mengenai sedikitnya konsumen yang berkunjung ke dalam gedung pasar berlantai tiga tersebut. Hal ini antara lain disebabkan banyaknya pedagang yang berjualan di luar areal pasar, sehingga pembeli banyak yang memilih untuk bertransaksi di luar areal pasar karena akses yang lebih mudah.

Selain tingkat kunjungan konsumen yang rendah, para pedagang juga mengeluhkan tempat yang disediakan untuk menggelar dagangannya terlalu sempit sehingga menjadi kesulitan tersendiri bagi pedagang yang membawa dagangannya dalam jumlah lebih besar. “Tempat jualan ini terlalu kecil, sehingga kalau mereka datang dengan barang dagangan banyak pasti tra muat,” ujar Mama Rosa, salah satu pedagang di Pasar Wamanggu

Bupati Merauke Romanus Mbaraka meresmikan Pasar Wamanggu 25 April 2013 setelah melalui masa pembangunan yang panjang dari tahun 2003. Pembangunan pasar dengan 1140 kios tersebut menghabiskan dana sebesar lebih dari 135 milyar rupiah.

Henry Ismail, seorang aktivis pemberdayaan masyarakat suku Malind mengkomentari bahwa pembangunan infrastruktur transportasi masih merupakan agenda penting bila Pasar Wamanggu ingin dijadikan pusat ekonomi Merauke. “Bagaimana warga Zanegi bisa bersaing menjual hasil buruan atau hasil bumi bila untuk membawanya dari kampungnya membutuhkan minimal 1 juta rupiah untuk ongkos ojek dan perahu penyeberangan?” ungkapnya.

Henry berpendapat bahwa pelabuhan akan lebih mungkin menjadi sentra-sentra ekonomi lokal ketimbang pasar di kota Merauke, terlepas dari pelabuhan tersebut milik pemerintah atau korporasi. “Masalah selanjutnya adalah bagaimana korporasi mau membuka akses ke pelabuhan yang relatif fair untuk masyarakat lokal bila mereka tidak dibebankan tanggung jawab tersebut oleh pemerintah?” ujarnya lebih lanjut. (ps/sorak)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.