Lingkungan 

Cegah Malaria di Indonesia Timur, Pemerintah Bagikan Kelambu

[foto: int]
[foto: int]
Jakarta – Indonesia timur seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan NTT memang masih menjadi daerah endemis malaria tertinggi di Indonesia. Pemerintah terus berupaya menekan angka kejadian malaria dengan berbagai program. Belum lama ini, pemerintah membagikan kelambu berinsektisida gratis untuk membantu warga terhindar dari gigitan nyamuk.

Anggota Badan Litbangkes Kemenkes RI, Prof Dr Supratman Sukowati mengungkapkan, Indonesia Timur masih menjadi habitat nyamuk anopheles yang biasa berkembang biak di air tergenang.

“Nyamuk anopheles bisa juga berkembang biak di permukiman yang memiliki banyak rawa, kubangan atau kobakan seperti di Jayapura,” katanya, belum lama ini.

Menurut Prof Dr Supratman, program yang digalakkan pemerintah untuk menekan kasus malaria yakni dengan membagikan sekitar 24 juta kelambu berinsektisida gratis.

“Kelambu yang digunakan saat akan tidur ini bisa melindungi orang yang ada di dalamnya sekaligus orang di dalam rumah karena mengandung insektisida yang bisa membunuh nyamuk.

Selain itu, kata Prof Dr Supratman, wilayah Indonesia Timur yang cukup luas bisa menimbulkan masalah yang kompleks. Apalagi pemahaman masyarakat yang belum optimal terhadap malaria juga menjadi salah satu faktor tingginya resiko penyakit ini.

Menurutnya, kebiasaan begadang di malam hari tanpa pelindung bisa membuat nyamuk anopheles lebih mudah menggigit.

“Maka dari itu, yang perlu ditekankan adalah tidak hanya intervensi tapi perlu mencerdaskan masyarakat agar lebih bisa melindungi dirinya,” tandasnya. (as)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.