Hot Nasional Politik Sulawesi Selatan 

SYL: “Tidak Ada Alasan Untuk Tidak Dukung Prabowo-ARB”

Syahrul Yasin Limpo dan Prabowo Subianto. [foto: rakyatsulsel.com]
Syahrul Yasin Limpo dan Prabowo Subianto. [foto: rakyatsulsel.com]
Makassar – Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Sulawesi Selatan (DPD Golkar Sulsel), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi sikap Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Golkar Aburizal Bakrie (ARB) yang siap untuk menjadi Calon Wakil Presiden (cawapres).

Syahrul yang juga Gubernur Sulsel menyatakan akan mendukung bila ARB maju berpasangan dengan calon presiden Gerindra Prabowo Subianto selama keputusan tersebut melalui mekanisme partai. “Apapun langkah ketua umum (ARB) sepanjang itu demi kepentingan negara, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mendukung,” kata Syahrul seperti dilansir koran Sindo.

Menurut Syahrul, perubahan sikap ARB tersebut harus melalui proses yang diatur partai. Alasannya pencapresan bos group usaha Bakrie tersebut ditentukan melalui Rapimnas Golkar, sehingga bila wacana menjadi cawapres menguat, maka harus diputuskan melalui rapat serupa. Dia mengingatkan bahwa kepentingan negara dan marwah partai harus diutamakan.

“Golkar ini partai lama yang sudah jelas tahapan dan aturannya. Kalau jadi cawapres yah harus ditentukan dalam rapimnas,” tegas Syahrul.

Menanggapi kemungkinan berpasangannya Prabowo dan ARB, Ketua DPD Gerindra Sulsel La Tinro La Tunrung, juga menyambut positif. Menurut dia, penyatuan Prabowo-ARB diklaim bisa menjadi kekuatan besar, terutama di Sulsel. Karena kekuatan yang dimiliki Golkar dan Gerindra bisa saling melengkapi, apalagi berdasar pada hasil pemilu legislatif lalu, Golkar berada di peringkat pertama dan Gerindra kedua di Sulsel.

“Saya kira ini kekuatan besar untuk Sulsel jika benar bisa terealisasi. Ini masih dinamis sehingga kita belum tahu seperti apa, namun kita berharap ini menjadi kenyataan,” papar La Tinro.

La Tinro meyakini bahwa infrastruktur kedua partai tersebut bisa menyatu, dan memenangkan pasangan capres-cawapres. “Tidak dipungkiri beberapa partai lain memiliki koalisi sendiri. Tetapi jika kita (Gerindra- Golkar) bersama bekerja solid, kita yakin bisa menang. Beberapa kader Gerindra seperti saya ini itu notabenenya adalah mantan kader Golkar. Jadi kita saling memahami dalam persoalan komunikasi,” katanya.

Berbeda dengan kedua tokoh Sulsel di atas, Direktur Eksekutif Indeks Politika Indonesia (IPI) Suwadi Idris melihat koalisi Golkar-Gerindra diyakini sulit terkalahkan di pilpres bila Golkar mendorong Jusuf Kalla (JK) mendampingi Prabowo.

“Kalau melihat komposisi figur maka paket Prabowo-JK yang paling ideal dan mampu melawan popularitas usungan koalisi PDIP yang mencalonkan Jokowi. Koalisi ini bisa merajai kawasan Indonesia Timur dengan mengandalkan ketokohan JK dan militansi kader Gerindra,” papar Suwadi.

Bila Golkar-Gerindra jadi berkoalisi, maka yang patut ditunggu adalah gebrakan SBY dan Demokrat. Sebab sangat mungkin Demokrat menggalang koalisi dengan PAN, PKS, PPP untuk mengusung pasangan capres-cawapres sendiri.

“Jika SBY mewujudkan paket koalisi ini, maka pilpres akan berlangsung ketat sebab terjadi keseimbangan kekuatan dengan tiga gerbong koalisi. Tetapi kalau SBY tak membangun koalisi ini maka posisi SBY selaku RI 1 adalah kartu AS antara Jokowi dan Prabowo. Artinya siapa diantaranya yang didukung SBY besar kemungkinan memenangkan Pilpres,” pungkas dia. (ps/sindonews)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.