Agenda Ekonomi & Bisnis Nasional 

Minimnya Industri Hambat Pembangunan Tol Laut di KTI

[ilustrasi: int]
[ilustrasi: int]
Jakarta – Program presiden terpilih Joko Widodo untuk membangun tol laut ternyata tidak berjalan dengan mulus. Masih ada banyak kendala yang menghambat salah satunya terkendala minimnya industri di wilayah timur Indonesia.

Direktur Utama Pelindo IV Mulyono mengatakan muatan untuk dibawa dari Indonesia timur masih minim.

“Kapal sering kosong jika bertolak dari wilayah timur,” katanya seperti dilansir Tempo, Kamis, 2 Oktober 2014.

Mulyono mengungkapkan, dalam merealisasikan tol laut tentu perlu segera dilakukan pertumbuhan industri yang baru dan ini menjadi faktor penting.

“Apalagi belum ada pelabuhan besar yang orientasinya untuk bisnis,” sambung dia.

Saat ini, kata Mulyono, pelabuhan masih menampung 400-500 peti kemas. Kedalaman dermaga juga terbatas yakni hanya mencapai kedalaman 16 meter. Namun sebelumnya, Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Akbar Faisal, mengatakan konsep pembangunan tol laut fokus untuk menyelesaikan 63 proyek terlebih dahulu.

“Fokusnya adalah pembenahan pelabuhan dan perkapalan,” ucapnya beberapa waktu lalu.

Menurut Akbar, ada 22 pelabuhan yang akan dibenahi dari mulai Kuala Tanjung sampai Sorong Papua.

“Tiga bulan pertama fokus di regulasi, selanjutnya infrastruktur,” jelasnya.

Akbar optimis jika proyek ini akan berjalan dengan baik dan bisa sesuai dengan target waktu yang sudah ditentukan.

“Kami targetkan selesai dalam lima tahun,” pungkasnya.

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.