Berobat Ke Puskesmas, Warga di Pulau Ini Harus Naik Perahu Kayu Selama 8 Jam
Kendari – Pelayanan kesehatan selama ini belum bisa merata dan dinikmati oleh beragam lapisan masyarakat di Indonesia terutama di kawasan timur Indonesia. Salah satunya di desa pesisir di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mereka butuh sarana kesehatan yang memadai dan terjangkau.
Anggota DPRD Sultra, Syamsul Ibrahim mengatakan bahwa penduduk disana membutuhkan sarana yang memadai untuk mendukung pelayanan kesehatan masyarakat setempat. Selain memadai sarana tersebut juga harus terjangkau, bukan mengenai keuangan, namun juga jarak yang harus ditempuh untuk sampai di tempat pelayanan kesehatan tersebut.
“Warga desa pesisir di Pulau Wawonii bagian selatan, timur dan tenggara merindukan pelayanan kesehatan,” kata Syamsul Ibrahim, di Kendari, seperti dilansir rimanews, Senin (16/2).
Syamsul mengungkapkan bahwa disana minim sarana dan sumberdaya paramedis seperti bidan dan perawat. Bahkan, lanjut dia, warga yang menderita sakit harus berjuang menggunakan kapal kayu yang membutuhkan waktu hingga delapan jam mencapai Puskesma.
“Bagi pasien yang menderita penyakit serius maka harus dirujuk ke rumah sakit di Kota Kendari, ibukota Sulawesi Tenggara yang membutuhkan waktu sekitar 12 jam melalui kapal laut,” ungkapnya.
Menurut Syamsul, apabila cuaca gelombang tinggi maka warga yang sakit hanya pasrah karena tidak mungkin berjuang melawan maut untuk bisa berobat ke puskesmas. Oleh karenanya, kata Syamsul, perlu ada program pelayanan kesehatan terapung.
“Harus ada kapal berfungsi sebagai puskesmas terapung untuk menjangkau warga pesisir,” jelasnya. (as)