Ekonomi & Bisnis Maluku Utara 

Smelter Bernilai US$ 320 Juta Mulai Dibangun di Malut

[foto: int]
[foto: int]
Jakarta – Sebuah fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel tengah dimulai pengerjaannya di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Pembangunan yang digarap oleh PT Megah Surya Pertiwi (MSP) ini ditargetkan selesai pada Juni 2017 mendatang.

Senior General Manager Harita Nikel yang merupakan induk usaha PT MGS, Arif Perdanakusumah mengatakan Smelter ditargerkan mampu menghasilkan 190 ribu ton ferronickel per tahun dengan kadar pemurnian 10-12 persen.

“Commisioning smelter akan kami lakukan segera, pada bulan ke 20,” ujar Arif, seperti dilansir Tempo, 12 Juni 2015.

Nantinya, kata Arif, smelter juga menerima suplai dari perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan nikel lainnya di Halmahera Selatan.

“Fasilitas ini mengadopsi teknologi rotary kiln submerged arc furnace (RK-SAF) yang terdiri dari tiga line untuk mengoptimalkan produksi,” terangnya.

Menurut Arif, Investasi smelter bernilai US$ 320 juta dan mengandeng investor yang merupakan BUMN Cina, Tiongkok Xinxing Ductile Iron Pipes.Co., Ltd, melalui anak usahanya, Xinxing Qiyun Investment Pte Ltd dan Corsa Investment Pte Ltd.

“Investor negeri Tirai Bambu tersebut menguasai 80 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki Harita Nikel,” ungkapnya.

Dia menambahkan, Smelter disuplai PLTU berkapasitas 3×40 megawatt yang dibangun PT MGS sebelumnya. Harita group sendiri telah membangun smelter di Kalimantan untuk pemurnian dan pengolahan bauksit. (as)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.