Timur Tengah Minati Produk Tepung Kelapa Asal Sulawesi Utara
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin mengatakan bahwa menjelang lebaran tahun 2015, Sulut mengekspor tepung kelapa ke Bahrain sebanyak 25 ton.

“Ini mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 37.000 dolar AS,” kata Darwin Muksin di Manado, seperti dilansir HanTer, 17/07.
Memang, kata Darwin, permintaan tepung kelapa dari negara bagian Timur Tengah cukup tinggi karena saat ini menjelang perayaan Idul Fitri.
“Tepung kelapa asal Sulut sudah diakui oleh pasar dunia, sehingga konsumsi masyarakat semakin tinggi,” ungkapnya.
Darwin mengaku jika pihaknya akan terus mendorong pasar ekspor tepung kelapa ke Timur Tengah ini karena negara tersebut sangat membutuhkan produk yang satu ini. Dia juga berharap agar para petani kelapa dan pengusaha di Sulut diharapkan memanfaatkan peluang tersebut, dengan meningkatkan kuantitas tepung kelapa yang kualitasnya standar internasional.
“Negara tujuan ekspor tepung kelapa (desiccated coconut) dari Sulut cukup beragam. Seperti di Eropa, yaitu Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, dan Rusia, serta sejumlah negara di Eropa Timur. Ada juga negara di Asia, Amerika, dan Afrika,” terangnya.
Karenanya, kata Darwin, dapat dipastikan untuk beberapa tahun ke depan, tepung kelapa menjadi salah satu produk andalan ekspor Sulut.
“Komoditas tepung kelapa yang biasa diminta pasar dunia ini, terutama untuk kategori tepung kelapa halus dan agak kasar (medium),” ucapnya.
Tepung kelapa ini menempati urutan keempat dari berbagai produk turunan kelapa yang diekspor ke luar negeri, setelah minyak kelapa kasar (crude coconut oil) penyumbang terbesar nilai ekspor Sulut, disusul minyak goreng kelapa, dan bungkil kopra. (aK)