Laku di Pasar Internasional, Rumput Laut Indonesia Punya Citra Positif
Bahkan, belum lama ini Tiongkok, dan Singapura memborong rumput laut Indonesia dengan total kontrak sebesar USD 63 juta atau senilai Rp 850,19 miliar.
“Permintaan dunia yang tinggi, terutama produk rumput laut kering,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, melalui siaran pers Kemendag, seperti dikutip Rimanews, (2/8).
Menurutnya, rumput laut tersebut diolah menjadi bahan baku makanan olahan, makanan hewan peliharaan, hingga bahan makanan tambahan, pengendalian pencemaran dan bahan kecantikan.
“Ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha rumput laut untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan kualitas budidaya rumput laut Indonesia,” jelasnya.
Dia meminta para pelaku usaha juga diminta meningkatkan produksi produk rumput laut yang bernilai tambah. Sebagai negara dengan perairan terluas, kekayaan hasil laut Indonesia tidak terbatas.
“Produksi rumput laut yang melimpah perlu lebih dimanfaatkan oleh industri dalam negeri,” tuturnya.
Industri pengolahan rumput laut, kata dia, mampu menyerap hasil petani rumput laut sekaligus memberikan nilai tambah.
“Rumput laut dan kreativitas pembudidaya memberi citra positif dan kepercayaan dunia bahwa Indonesia sebagai pemasok rumput laut olahan terbesar,” jelasnya. (aS)