Ketua Komisi III DPR RI: ‘Review Kembali Semua Kontrak Asing di Papua’
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI, Aziz Syamsuddin mengatakan jika ada keterbelakangan pembangunan ekonomi dan insfrastruktur di Papua dan Papua Barat. Padahal, kedua wilayah tersebut merupakan wilayah yang sangat kaya raya.
“Papua dan Papua Barat kaya sumber daya alam tapi masih sangat tertinggal dibanding provinsi lainnya di kawasan timur Indonesia,” kata Aziz, seperti dilansir JPNN, 22/07.
Aziz meminta agar pemerintah melihat kembali kontrak pertambangan yang dipegang asing yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Terkait dengan sumber daya alam, menurut saya, semua kontrak dengan pihak asing perlu dianalisis secara komprehensif dan dicarikan solusi,” tegasnya.
Hal itu, kata Aziz, perlu dilakukan dengan tujuan untuk kemakmuran bangsa Indonesia terutama masyarakat Papua sendiri.
Menurut Aziz, dengan adanya analisis kontrak pertambangan di Papua, maka berbagai perjanjian dengan asing yang tidak adil bisa diperbaiki atau diputus saja.
“Kontrak pertambangan yang ada harus dibuat seadil-adilnya bagi masyarakat Papua,” tuturnya.
Dia menambahkan, masih banyak kekayaan alam di Papua selain Freeport, juga banyak gas dan minyak yang harus dibuat kontrak yang bisa menguntungkan bangsa Indonesia.
“Kalau ekonomi masyarakat sehat, masyarakat akan jauh dari konflik,” ucapnya.
Apabilan Papua sejahtera, lanjut Aziz, maka pihak asing tidak akan semena-mena mengambil hasil kekayaan alam yang dimiliki.
“Kalau sektor ekonomi masyarakat di sana tidak tertinggal seperti sekarang, maka apapun yang dilakukan asing akan lebih mudah ditangkal,” tegasnya. (aS)