Kemenhub Luncurkan 6 Trayek Angkutan Laut Berjadwal
Jakarta – Selama ini, angkutan laut khususnya ke kawasan timur Indonesia belum memiliki jadwal yang tetap. Hal ini kemudian berdampak pada harga barang di kawasan tersebut yang cenderung lebih mahal.
Hal itu kemudian yang menjadi latar belakang munculnya gagasan tol laut yang diusung oleh Presiden Joko Widodo. Kini, upaya melancarkan program tersebut terus dilakukan dan baru-baru ini, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meluncurkan 6 trayek angkutan laut berjadwal.
“Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di nusantara,” kata Dirjen Perhubungan Laut Bobby M. Mamahit dalam siaran pers, seperti dilansir DetikCom, (30/10).
Menurutnya, dengan beroperasinya 6 trayek ini, maka pihaknya akan membiayai operasional kapal pembawa barang yang berlayar secara terjadwal.
“Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini, maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa trayek ini akan menghubungkan pelabuhan besar dan kecil di penjuru negeri. Dan untuk merealisasikan pengoperasian trayek ini, pihaknya telah menunjuk PT Pelni (Persero) sebagai operator.
“Pelni akan mengoperasikan 6 kapal barang untuk berlayar ke 6 rute,” sambungnya.
Adapun keenam trayek tersebut adalah (1) Tanjung Perak (Jawa Timur) – Tual (Maluku) – Fakfak (Papua Barat) – Kaimana (Papua) – Timika (Papua) – Kaimana – Fak-Fak – Tual – Tanjung Perak. (2) Tanjung Perak – Saumlaki (Maluku) – Dobo (Maluku) – Merauke (Papua) – Dobo – Saumlaki – Tanjung Perak. (3) Tanjung Perak – Reo (Nusa Tenggara Timur/NTT) – Maumere (NTT) – Lewoleba (NTT) – Rote (NTT) – Sabu (NTT) – Waingapu (NTT) – Sabu – Rote – Lewoleba – Maumere – Reo – Tajung Perak. (4) Tanjung Priok (DKI Jakarta) – Biak (Papua) – Serui (Papua) – Nabire (Papua) – Wasior (Papua Barat) – Manokwari (Papua Barat) – Wasior – Nabire – Serui – Biak – Tanjung Priok. (5) Tanjung Priok – Ternate (Maluku Utara) – Tobelo (Maluku Utara) – Babang (Maluku Utara) – Tobelo – Ternate – Tanjung Priok. (6) Tanjung Priok – Kijang (Kepulauan Riau) – Natuna (Kepulauan Riau) – Kijang – Tanjung Priok. (as)
Di era Presiden Soeharto dulu, Menhubnya ingin membuka rute pelayaran Kupang-Darwin dan sebaliknya. Mungkin perlu rencana itu dipikirkan dan diwujudkan lagi untuk mendongkrak pembangunan Indonesia Timur tentunya dengan mempertimbangkan banyak faktor. Kalau bisa juga dengan penerbangannnya sehingga wisatawan/ti Australia tidak langsung terbang ke Bali tapi ke NTT dulu.