Beberapa Daerah di Maluku Tolak Raskin, Optimalkan Panganan Lokal
Ambon – Beberapa daerah di Maluku seperti Pemkot Ambon berupaya untuk mendorong warganya agar lebih meningkatkan konsumsi pangan lokal. Hal itu dilakukan guna menekan ketergantungan masyarakat akan beras untuk warga miskin (raskin).
“Sagu akan kita dorong sebagai pangan lokal, sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada raskin ini,” kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy seperti dilansir Kompas.com, (3/11).
Selama ini, kata Richard, distribusi raskin di wilayahnya sering menimbulkan masalah bahkan berujung pada masalah hukum pidana.
“Persoalan raskin ini kerap memicu masalah hukum,” ucapnya.
Bahkan, lanjut Richard, tak jarang para camat dan kepala desa selalu tersandung dalam masalah hukum akibat penanganan raskin yang tak sesuai.
“Dan yang paling kacau itu raskin ini selalu saja bermasalah,” ucapnya.
Oleh karenanya, Richard mengaku pihaknya akan terus mendorong agar masyarakat dapat beralih mengkonsumsi pangan lokal.
“Dengan mengonsumsi sagu, masyarakat telah melestarikan pangan lokal itu sendiri,” ucapnya.
Menurutnya, raskin ini bikin orang suka mencuri dan manipulasi. Bahkan, kata dia, di Maluku Tenggara, pemerintah setempat telah mengeluarkan kebijakan menolak raskin.
“Sebagai gantinya, embal, salah satu penganan lokal yang terbuat dari ubi kayu kini dijadikan sebagai pengganti raskin,” tuturnya. (as)