Nelayan Maluku Diharapkan Waspada Terhadap Gelombang Tinggi
Nelayan tradisional Maluku dihimbau untuk waspada terhadap bahaya gelombang tinggi yang mencapai empat meter di berbagai wilayah laut Maluku. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, Minggu (3/7/2016).
Menurut George, gelombang tinggi hingga mencapai empat meter berpeluang terjadi di Laut Arafura, perairan Kepulauan Leti, Kepulauan Aru, Kepulauan Kei, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Babar, dan Laut Banda. Karena alasan tersebut, nelayan diminta untuk tidak memaksakan melaut dengan perahu tradisional.
“Armada tradisional berupa perahu yang biasanya disebut ketinting tersebut tidak kuat menahan gempuran ombak setinggi empat meter sehingga lebih baik mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut,” jelas George seperti dikutip Antara.
Dijelaskan juga bahwa di wilayah Maluku angin berhembus di atas 30 km per jam. Wilayah yang dilanda angin kencang tersebut antara lain Pulau Geser, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya (MBD).
Terkait dengan cuaca ekstrem, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan bila sekiranya dianggap perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru. (ps)