Gubernur Berikan Bantuan Kepada Masyarakat SBB
Ambon, indonesiatimur.co – Gubernur Maluku Said Assagaff, usai melakukan panen raya padi di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat ( SBB), Rabu (16/8), tetapi juga memberikan bantuan pertanian bagi masyarakat di SBB.
Pemberian bantuan tersebut bersumber dari APBN dan APBD Maluku tahun anggaran 2017. Bantuan yang diberikan tersebut bertujuan agar petani dapat lebih mudah dalam mengembangkan lahan pertanian mereka.
Didampingi Bupati SBB Muhammad Yasin Payapo, Gubernur memberikan Alat pemipil jagung 5 unit, alat panen padi 11 unit, tracktor roda dua 15 unit, pompa air 10 unit, alat tanam padi 5 unit, cultivator 1 unit dan bibit jagung untuk 3000 hektar.
Sementara itu, untuk tanaman Hortikultura diberikan bibit bawang merah untuk 125 hektar, bibit cabe 40 hektar, cultivator 11 unit, pompa air 50 unit, bantuan perkebunan diantaranya anakan cengkeh untuk 210 hektar, anakan pala 100 hektar, anakan kelapa dalam untuk 250 hektar dan kebun induk kelapa dalam 5 hektar. Untuk peternakan diberikan bibit sapi potong (anakan) 291 ekor.
Bantuan lainnya untuk 50 bangunan masjid dan gereja di SBB rata-rata Rp 25juta – Rp. 35 juta.
Kepada wartawan Gubernur meminta agar masyarakat ataupun kelompok tani yang menerima bantuan tersebut, dapat mempergunakannya dengan optimal, sehingga apa yang menjadi harapan bersama, swasembada pangan di Maluku dapat tercapai.
“Bantuan ini harus digunakan sebaik-baiknya, sehingga kebutuhan pangan di Maluku dapat terpenuhi dengan baik,” harapnya.
Assagaff juga mengapresiasi keinginan dan tekad Bupati SBB, untuk meningkatkan produksi beras dan pertanian di daerah tersebut, terutama dengan meningkatkan pengembangan sawah irigasi.
“Dengan meningkatkan sawah irigasi di dataran Gemba, yang mencakup desa Waimital, Waihatu dan Waikose yang merupakan daerah transmigrasi pertama di Maluku, maka saya akan memberikan perhatian penuh untuk pengembangan pertanian kedepannya,” kata Gubernur.
Dirinya akan mendorong pengembangan sektor pertanian di SBB, mengingat di Maluku masih terdapat banyak lahan yang subur untuk pengembangan di masa yang akan datang.
“Kalau kondisi pangan khusus beras, kita masih kurang, karena itu pemerintah menyiapkan Pulau Seram dan Buru untuk pengembangan lahan pertanian. Jadi silahkan kalau ada yang mau membuka sawah baru silahkan di Pulau Seram atau Buru,” tandasnya.
Dirinya menegaskan, Pemprov tidak akan mengubah pola konsumsi pangan di Maluku untuk menkonsumsi beras.
“Biar satu saat kalau mereka sudah punya penghasilan yang cukup dan ingin konsumsi beras silahkan saja. Tetapi pengembangan pangan lokal tidak akan ditinggalkan,”paparnya.
Terkait target swasembada beras di Maluku, Gubernur mengatakan saat ini Pemprov sementara mendorong pengembangan 10 ribu hektar sawah baru di Pulau Buru dan ditargetkan tiga sampai empat tahun kedepan dapat terealisasi, sehingga swasembada beras dapat terpenuhi.
“Kalau Pulau Seram kan saat ini lebih banyak ke pengembangan tanaman palawija (jagung, kelapa-red,” tambahnya. (GS)