Agenda Daerah Maluku Nasional 

Meliala: Persiapan Pesparani Sudah 60 Persen

Ambon, indonesiatimur.co – Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), Adrianus Meliala mengatakan, persiapan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional I di Maluku sudah 60 persen
“Dari sisi perangkat lunaknya, sudah 60 persen. Kalau perangkat kerasnya memang belum, masih sekitar 30%. Jadi saya harap dalam sisa waktu 60 hari kedepan bisa akan selesai,”ujarnya.

Dirinya yakin bahwa semua persiapan akan tuntas karena adanya kerjasama yang baik antara panitia Pesparani Nasional I di Maluku dengan panitia di Jakarta. ” Saya yakin semuanya berjalan baik karena modalnya sudah ada, artinya kerjasama antara panitia di Maluku dan di Jakarta itu baik,”ungkapnya.

Begitu pula dukungan politik dan dukungan non politik juga ada, baik dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Maluku, sehingga dirinya yakin acara- acara yang bersifat masal dapat terselenggara.

Saat ini menurutnya, ada dua hal yang menjadi perhatian. Yang pertama menurut, adalah memikirkan dari sisi se-Indonesia. Dengan demikian harus ada satu upaya penghangatan yang sama bagi semua umat Katolik dari berbagai belahan Indonesia. “Kalau di Ambon tentu tidak ada masalah tapi bagaimana dengan yang lain-lain, agar jangan sampai ada kesan bahwa Pesparani adalah ujug-ujug,”tandasnya.

Yang kedua menurutnya, jangan sampai ada kesan Pesparani ini dibuat oleh negara. “Jadi mungkin berbeda dengan Pesparawi atau dengan yang lain, dimana dominasi negara itu kuat. Kalau di Pesparani ini agak beda. KWI mengharapkan agar peran negara c/q Kementerian Agama jangan terlalu kuat. Artinya harus ada peran dari KWI sendiri, yang kemudian meminta bantuan umat seperti kami untuk melakukannya. Jadi jangan sampai kesannya Kementerian Agama yang sibuk woro-woro, sibuk pemberitaan dan bukan dari LP3KN. Padahal LP3KN adalah satu wadah yang bisa diterima oleh semua pihak, oleh KWI dan Kementerian Agama. Jadi harus LP3KN yang maju,”tegasnya.

Untuk pembagian tugas kepanitiaan, Meliala mengakui telah berbagi tugas dengan panitia daerah . Panitia di Ambon bertugas untuk mengamankan dan memfasilitasi kontingen setelah sampai di Ambon. Sedangkan panitia pusat bertugas untuk mengamankan sebelum kontingen tiba di Ambon. “Jadi kami misalkan mengadakan pelatihan bagi para juri. Maksud pelatihan itu agar kemudian semua kontingen tampil dengan mutu yang sama. Besok kami akan mengadakan workshop dengan para juri. Kami juga mencarikan berbagai bentuk fasilitas misalnya discount ticket Garuda dan sebagainya agar mereka bisa sampai di Ambon. Asal sudah sampai di Ambon itu jadi urusan panitia disini,”katanya.

Tingginya kepedulian LP3KN terhadap suksesnya Pesparani Nasional I agar bisa diikuti semua provinsi di Indonesia, dikarenakan adanya kendala-kendala struktural. Dirinya mencontohkan harga ticket ke Ambon yang cukup mahal. ” Ticket kesini kan mahal
padahal kalo satu kontingen penuh yang mengikuti 12 mata lomba sekitar 250 orang, ditambah pelatih dan pengurus jadi sekitar 270 orang. Itu kalau dikaitkan dengan ticket Ambon yang sampai Rp 4jt yaa lumayan juga.
Untuk itu dana dari APBD masing-masing pemda diharapkan turun. Ada yang sudah dan ada yang belum. Yang belum dibantu dengan lobi. Jadi kami lebih kesitu. Sehingga kemudian ada satu perlakuan yang sama bagi semua pihak. Sejauh ini ada yang berhasil, ada yang gagal. Untuk Aceh mungkin datang dengan kontingen minimal sekitar 15 orang karena APBD-nya tidak turun dan dunia usaha juga tidak membantu banyak, karena memang populasi umat Katolik disana juga rendah. Tapi bagi yang lain seperti Sumatera Utara jauh melebihi daripada ekapektasi. Itu menjadi tugas kami di Jakarta untuk memastikan mereka datang ke Ambon dengan sebesar-besarnya , dengan mutu yang tinggi,”ujarnya.

Meliala menegaskan, yang terpenting dari semua adalah attitude atau sikap. Semua peserta diharapkan semangatnya jangan semangat bertanding, tetapi semangat berpesta iman. “Kalau kita semangat bertanding, maka sensitif dengan urusan menang kalah. Kalau semangat berpesta, soal menang kalah itu soal kedua. Itu yang kami harapkan,”jelasnya. (it-01)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.