Budaya Daerah Maluku 

Pelupesy: Lokki Adalah Negeri Adat

Ambon, indonesiatimur.co – Ketua Keluarga Besar Lokki, Willem Pelupessy, mengatakan Lokki merupakan Negeri Adat yang tidak bisa dipisahkan dari budaya dan adat orang Maluku.
Negeri Lokki merupakan negeri adat yang sangat tua. Oleh karena itu dirinya merasa heran ketika ada demo yang menolak pengakuan Lokki sebagai Negeri. ” Lokki merupakan negeri budaya adat yang sangat tua. Yang mengherankan saya, mengapa Ketua Ikatan Keluarga Besar Huamual (IKBH) menolak Negeri Lokki sebagai negeri negeri adat . Atas dasar apa mereka menolak?”tanyanya.

Menurutnya, Negeri Lokki mempunyai petuanan dan hak ulayat sangat jelas . Pada tahun 2017 lalu, Balai Arkeologi merilis hasil penelitian Balai Arkeologi Ambon, bahwa Lokki merupakan negeri budaya adat yang sudah sangat tua.
“Berdasarkan hasil penelitian arkeologi dan peta Kuno (kart) Belanda, dapat dijelaskan tentang perkembangan sejarah budaya adat Negeri Lokki dalam kedudukannya sebagai bagian dan bahkan salah satu pusat pertahanan kerajaan Huamual yang berkembang sejak awal abad ke -16 Masehi. Ini menunjukan tradisi budaya adat Negeri Lokki sangat kuat dan sudah berjuta-juta tahun lamanya. Dan pembuktian sejarahnya masih ada sampai sekarang,”jelasnya.

Dirinya menegaskan bahwa Negeri Lokki punya cukup bukti sejarah dan perdata tentang keabsahan Lokki sebagai negeri adat.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari Ikatan Keluarga Besar Lokki (IKBL), menolak apa yang di katakan oleh ketua Ikatan Keluarga Besar Huamual, dalam hal ini Azis Silouw dan pendemonya yang mengatakan Lokki bukan negeri adat .
” Saat ini kami sementara mengkaji apakah dia ini berdiri sendiri atau pendemo ini mewakili masyarakat Luhu. Kami khawatir jangan sampai pendemo ini hanya mempunyai kepentingan pribadi dan kelompok atau mencari nama atau popularitas. Karena setahu saya orang, Luhu dari zaman dulu dengan Lokki baik-baik saja,”tandasnya.

Pelupessy mengindikasi dugaan adanya permainan- permainan politik dengan membawa isu Lokki bukan negeri adat . “Tetapi perlu diingatkan bahwa Negeri Lokki tidak boleh dikorbankan apalagi secara defacto dan dejure kita mempunyai wilayah, punya Peta (kart) dan bukti- bukti lengkap lainnya,”ungkapnya.

Ia menghimbau DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat, agar tidak menanggapi demo penolakan Negeri Lokki sebagai negeri adat, karen mereka sudah melewati proses penetapan Perda.

“Selama ini kami sebagai anak Negeri Lokki masih bersifat koperatif. Dan kami meminta kepolisian harus proaktif karena demo kemarin itu ada unsur provokatif yang tidak boleh terjadi,”ungkapnya.

Dia berharap agar semua pihak harus sangat rasional dalam melihat hal ini , dan perlu di buat kajian dan disosialisasikan kepada masyarakat adat.
Selain itu Pelupessy juga menambahkan, “Kita tidak bisa toleransi dengan hal-hal yang dianggap salah, karena anak-anak Negeri Lokki tidak menginginkan hal- hal yang buruk terjadi,”ujarnya (it-01)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.