Louhenapessy: Kota Ambon Satu Positif Covid-19, 10 Dalam Pantauan
Ambon, indonesiatimur.co -Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, mengungkapkan, saat ini satu orang di Kota Ambon yang positif Corona atau covid-19 dan 10 orang dalam pantauan (ODP).
Dengan adanya warga yang positif covid- 19 ,Walikota Ambon kembali menggelar rapat koordinasi dengan seluruh staff OPD, lurah dan raja se-kota Ambon, terkait perkembangan saat ini.
Menurutnya, dari lima kecamatan di Kota Ambon, tiga kecamatan yang sudah ada ODP.
Dari lima wilayah Pemkot Ambon, sampai dengan hari ini resmi telah teridentifikasi ada 8 orang yang tergolong status orang dalam pemantauan (ODP), 2 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 1 orang positif.
” 11 orang itu ada 4 di Kecamatan Sirimau, masing-masing 2 dalam status dalam ODP dan 2 dalam PDP. Kemudian Kecamatan Teluk Ambon 2 dalam pemantauan. Kecamatan Baguala 5 dalam,” terang Walikota pada konperensi pers yang digelar pada Minggu (22/03/2020), di Posko Gugus Tugas covid-19 Kota Ambon.
Terkait warga Bekasi yang dinyatakan positif Corona, Walikota menjelaskan bahwa orang tersebut seminggu yang lalu telah diamankan di RSUD dr Haulussy dan telah diisolasi. “Kemudian dari hasil pemeriksaan lab, maka pada Minggu (23/03/2020) pagi kita diberitahu resmi bahwa yang bersangkutan positif covid-19. Dengan demikian maka ini adalah pasien 01, karena yang pertama di Ambon. Tentunya kita berharap semoga dia semakin tidak berkembang, tetapi kita tahu persis bahwa virus ini sangat mudah dan cepat sekali dia menyebar,” jelasnya.
Tentang pasien 01, Walikota menjelaskan, datang dari Jawa barat bersama-sama dengan sejumlah temannya untuk bekerja sebagai kontraktor, membangun sebuah toko di Ambon.
Untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 dari pasien 01 tersebut, Walikota menjelaskan akan dilakukan mekanisme protap.
‘Pertama menelusuri jejak (track back) di tempat kediamannya. Yang kedua kita coba konfirmasi dengan transportasi yang digunakannya. Yang ketiga kita juga monitor siapa-siapa saja yang berhubungan dengannya. Dan yang keempat dimana tempat makan yang bersangkutan dan teman-temannya,”ujarnya.
Louhenapessy menghimbau, jika ada anggota masyarakat yang pernah berpartisipasi dengan yang bersangkutan maupun kelompoknya dan teman-temannya ini, silahkan melaorkan kepada pihak dinas kesehatan supaya bisa dipantau secara baik, jangan sampai anggap sehat padahal belum tentu.
“Karena masa inkubasi virus ini 14 hari, jadi kalau seminggu yang lalu dia sakit kemudian mulai diisolasi, itu berarti masih ada seminggu lagi, yang baru bisa kita lihat, bagaimana dampak dari pada jaringan sosial yang terjadi oleh yang bersangkutan maupun teman-temannya. Ini yang menjadi keprihatinan kita untuk itu,”tandasnya. (it-02)