Daerah Maluku 

Satu Kapal Kayu Bermuatan 6 Orang, Hilang Kontak Di Perairan Wuar Labobar

Saumlaki, indonesiatimur.co

Satu Kapal Kayu bermesin engkol yang ditumpangi  lima orang penumpang dan  satu orang pengemudi kapal yang melakukan pelayaran di perairan Kecamatan Wuar Labobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, hilang kontak sejak hari Sabtu (27/06/2020) kemarin.

Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan Morets Bungyanan (59) yang merupakan salah satu kerabat dekat dari salah satu penumpang dan Rosalinda (42) yang juga merupakan ibu dari dua orang penumpang lainnya yang turut menumpang kapal tersebut. Laporan akan hilangnya kontak tersebut disampaikan keduanya pada Senin, (29/06/2020), pukul 08.40 Wit saat mereka menyadari bahwa kapal yang ditumpangi anak serta keluarganya, tak kunjung tiba di Desa Lingada, yang menjadi tujuan akhir perjalanan kapal tersebut. Kedua pelapor lantas bergegas menuju Kota Saumlaki untuk memberikan laporan akan kejadian tersebut pada Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) Saumlaki.

Dilaporkan bahwa, kelima penumpang bersama satu pengemudi kapal tersebut bernama Wiston (24), Welma (23), Nabil (15), Badri (12) yang berasal dari Desa Taneman serta Soni (28) yang berstatus sebagai pemilik, sekaligus pengemudi kapal dan Ida (23) yang keduanya merupakan warga Desa Lingada. Kapal tersebut merupakan kapal kayu bermesin engkol dengan panjang 12 m dan Lebar 1,5 m yang rute perjalanannya dari Desa Teneman menuju ke Desa Mitak, kemudian melanjutkan pelayaran menuju Desa Lingada. Setibanya di Desa Mitak sekitar pukul 14.00 Wit, dan sempat bermalam di desa tersebut untuk istirahat. Selanjutnya kapal melanjutkan pelayaran dari Desa Mitak pada keesokan harinya, Sabtu (27/06/2020), pukul 09.00 Wit menuju Desa Lingada dan sampai sekarang kapal tersebut belum sampai ke tempat yang dituju.

Sebagai orang tua dari dua orang anak yang merupakan penumpang yang turut berlayar bersama kapal tersebut, Rosalinda sempat melakukan komunikasi via telepon dengan pemilik/pengemudi kapal, guna mengecek keadaan kedua anaknya di kapal.

“Pada hari Sabtu kemarin ketika kapal berangkat dari Mitak menuju Lingada, saya sempat menelpon yang punya kapal untuk memperhatikan anak-anak saya di kapal. Tapi sampai hari Minggu, kapal itu tidak sampai di Lingada,” ungkap Rosalinda yang kedua anaknya turut serta dalam kapal tersebut saat dikonfirmasi media ini.

Dirinya menjelaskan, untuk seluruh penumpang yang berada dalam kapal tersebut merupakan saudara yang memiliki hubungan kekerabatan sebagai keluarga. Mereka berlayar menuju Desa Lingada dengan tujuan untuk mengikuti acara keluarga.

“Seluruh penumpang adalah saudara kerabat keluarga. Mereka berangkat ke Desa Lingada dengan tujuan untuk acara keluarga,” ucap ibu Rosalinda. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.