Budaya Maluku 

Kolaborasi Eksekutif dan Legislatif Bersama Masyarakat Tanimbar, Meriahkan Malam MTQ Dengan Lagu Daerah

Saumlaki, indonesiatimur.co – Event perlombaan bergengsi umat Muslim, Musabaqah Tilawatil Qur’an MTQ ke XXIX tingkat Provinsi Maluku yang dilakukan tahun 2022 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang setiap harinya dimeriahkan dengan digelarnya pameran serta suguhan pentas musik yang dilangsungkan di areal Taman Kota Saumlaki, menjadi semakin meriah dengan momen kehadiran melalui kolaborasi pihak Eksekutif dan Legislatif, yakni Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, yang didampingi oleh sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serta Ketua DPRD setempat, untuk mengunjungi dan melihat secara langsung berbagai kerajinan maupun komoditi daerah yang dipamerkan, serta turut terlibat mengajak para warga masyarakat untuk bernyanyi berbagai tembang tradisional daerah setempat bersama para pimpinan SKPD yang dipimpinnya. Momen kemeriahan tersebut berlangsung pada Senin (21/03/2022), pukul 18.30 waktu setempat.

Setelah mengunjungi berbagai Stan Pameran yang ada dan turut membeli beberapa kerajinan maupun produk yang dipamerkan, orang nomor satu di bumi Duan Lolat ini kemudian menuju panggung pentas musik dan mengajak beberapa warga yang menyaksikan pertunjukan musik tersebut untuk dapat bersedia membawakan lagu khas daerah Tanimbar di atas panggung.

“Mari kita bersama-sama meriahkan momen MTQ ini. Saya undang Bapak, Ibu, saudara-saudari, atau anak-anak, jika ada yang bisa menyanyikan sebuah lagu khas daerah dengan bahasa Tanimbar, maka saya akan memberikan hadiah secara langsung. Ayo, saya minta 5 orang yang bisa,” ajak Fatlolon.

Tidak menunggu lama, banyak dari warga yang menonton pentas tersebut beramai-ramai mengangkat tangannya menyanggupi ajakan Bupati sehingga kemudian pemandu acara memanggil 6 orang kontestan untuk naik ke atas panggung. Ke-enam orang tersebut terdiri dari kontestan pertama dan kedua yang adalah 2 sosok Ibu berhijab yang berasal dari Kecamatan Wuarlabobar, yakni Desa Labobar dan Desa Kilon yang merupakan desa Muslim yang berada di Tanimbar. Kontestan tiga dan empat adalah 2 orang pria dewasa. Kontestan ke lima adalah seorang anak bocah laki-laki yang ketika ditanya identitasnya, masih berstatus pelajar pada SMP Santo Paulus Saumlaki. Sedangkan kontestan ke enam adalah seorang Ibu yang berstatus guru.

Menariknya, saat kontestan pertama dan kedua membawakan lagu secara terpisah, keduanya begitu hafal dan tahu tentang lirik kata demi kata lagu yang dibawakan, padahal keduanya bukan asli berasal dari Tanimbar. Melihat perjuangan keduanya, Bupati kemudian memberikan hadiah berupa sejumlah uang.

Tanpa diduga, si ibu yang berasal dari Desa Labobar kemudian berkesempatan mengeluhkan perihal rumahnya yang tak layak kepada Bupati agar kiranya dapat melihat kekurangan yang dimilikinya dengan memberikan bantuan sebuah rumah hunian maupun renovasi rumah dimaksud.

“Saya bantu merenovasi rumahnya yah ibu. Ayo, Kadis PUPR tolong didata alamat lengkapnya ibu ini yah. Kita akan bantu memperbaiki rumahnya ibu,” ujar Fatlolon.

Sementara itu, kontestan kedua yang telah diberikan hadiah berupa uang, juga  meminta agar proposal yang sudah pernah diajukannya ke Pemda perihal permintaan sebuah Longboat untuk digunakan mengelola budidaya rumput laut di Desa Kilon, dapat direalisasi oleh Bupati.

“Baik, Kadis Perikanan hadir atau tidak? Tahun depan jangan lupa untuk berikan bantuan sebuah Longboat kepada ibu ini. Saya mau tanya ibu, kalau sudah dapat Longboat nanti, ibu mau kasih nama apa?,” tanya Fatlolon yang kemudian tanpa diduga bahwa jawaban sang ibu membuatnya merasa lucu karena nama yang direncanakan pada bantuan longboat dimaksud nanti adalah Fatlolon.

Hal yang sama juga dilakukan Fatlolon kepada kontestan tiga dan empat, dengan hanya diberikan hadiah berupa sejumlah uang, setelah dirinya menanyakan arti dari lagu daerah yang dibawakan oleh keduanya secara terpisah.

Untuk kontestan ke lima, saat selesai bernyanyi, Fatlolon kemudian menanyakan usia serta status si bocah yang kemudian dijawab bahwa dirinya masih berstatus pelajar pada SMP Santo Paulus Saumlaki. Untuk si bocah, kemudian juga diberikan hadiah yang sama dengan kontestan sebelumnya, yakni berupa sejumlah uang.

“Ini ada sedikit hadiah buat Ade. Kiranya hadiah ini dapat membantu Ade untuk memenuhi kebutuhan sekolah nanti dengan membeli buku-buku untuk dipergunakan belajar,” pesan Fatlolon.

Sementara untuk kontestan terakhir, yakni seorang ibu yang berstatus guru, Fatlolon juga memberikan hadiah berupa sejumlah uang. Memang ada satu permintaan yang diajukan si Ibu usai bernyanyi, yakni agar kiranya anak dari si ibu bisa dibantu untuk lolos seleksi Calon TNI nanti, namun hal itu tentunya tidak dapat disanggupi oleh Bupati.

“Kalau saja saya bukanlah seorang kepala daerah dan merupakan salah satu pimpinan atau komandan TNI, pastinya permintaan ibu bisa saja saya sanggupi. Namun tidak usah kecewa yah ibu. Mintalah kepada Tuhan dan haruslah berusaha dengan maksimal agar anak ibu bisa menjadi abdi negara melalui pengabdiannya menjadi seorang anggota TNI kelak,” pesan Bupati.

Usai memberikan hadiah pada ke enam kontestan, dirinya kemudian mengajak para Pimpinan SKPD yang turut hadir untuk naik ke atas panggung dan bersama-sama turut memeriahkan acara panggung hiburan dimaksud dengan bernyanyi sebuah lagu daerah Tanimbar berjudul Amar Lolin.

“Dengan adanya pameran dan segala sesuatu di lokasi Taman Kota ini, tentunya memberi manfaat bagi masyarakat Tanimbar, demikian juga kepada para Kontingen MTQ yang berasal dari 11 kabupaten/kota yang saat ini hadir di Tanimbar. Ini malam yang sangat membahagiakan. Kita menghibur para tamu undangan yang sementara ini berada di Kota Saumlaki, terutama dengan nyanyian-nyanyian lagu daerah Tanimbar yang disuguhkan,” jelas Bupati yang dimintai keterangannya oleh media ini usai acara. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.