Daerah Maluku 

Pencarian WN Amerika Diakhiri. Walikota:Terima Kasih Semua Pihak Yang Terlibat

Ambon, indonesiatimur.co – Upaya pencarian warga negara Amerika, Carol Marie Lakien (56), yang hilang sejak Jumat (07/08/2020), di perairan Amahusu, Kota Ambon, saat menyelam,diakhiri.

Adapun Carol Marie Lakien atau yang biasa disapa Leila, yang sejak Maret 2020 berada di Ambon dengan yacht/kapal layar Aquabago, bersama suaminya Kevin Scott Pool (57).

Pada Jumat pagi di hari hilangnya Leila, sekitar pukul 8.30 WIT, Kevin menyelam duluan.Saat dirinya naik ke kapal, Leila sudah tidak ada, dan peralatan selamnya juga sudah tidak ada. Kevin berpikir bahwa Leila sedang menyelam. Tetapi di tunggu hingga 12.00 WIT, Leila tidak muncul, maka Kevin kemudian melapor kepada perangkat Negeri Amahusu dan masyarakat Amahusu yang selama ini hidup dan berinteraksi dengan pasangan ini.

Penjabat Raja Amahusu melaporkan hilangnya Leila ke Walikota Ambon, yang kemudian berkoordinasi dengan Sekretaris Kota Ambon dan selanjutnya menghubungi Kapolresta Ambon, Dandim 1504 Ambon, Kepala Basarnas Ambon, dan beberapa orang terkait, untuk melaksanakan upaya-upaya pencarian. “Sejak seminggu yang lalu sampai dengan hari ini tim penyelam kita, baik itu Guskamla, Basarnas, Marinir, Polair, TNI, Kepolisian maupun penyelam-penyelam profesional, semua sudah bekerja secara maksimal melakukan pencarian dari pagi, siang, sore dengan menggunakan protap penyelamat. Ternyata kurang lebih seminggu sesuai prosedur, kita belum juga menemukam hasil walaupun mereka sudah maksimal, di kedalaman laut, maupun radius pencarian, maupun permukaan dengan menggerakkan unit-unit yang terkait upaya penyelamatan,”,”terang Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, sesaat sebelum mengakhiri pencarian, ada Kamis (13/08/2020).

Sesuai dengan protap, maka setelah 7 hari, pencarian harus ditutup.
Tetapi menurut Walikota, tidak menutup kemungkinan untuk ada upaya-upaya lain, apakah itu pemantauan, atau usaha-usaha dari pemerintah maupun privat untuk melakukan pencarian.
“Saya atas nama pemerintah Kota Ambon, menyampaikan terima kasih kepada Basarnas dan seluruh komponen yang telah terlibat.Terima kasih atas dukungannya,”ucap Walikota.

Walikota menegaskan, peristiwa ini merupakan pengalaman berharga untuk di evaluasi, apa-apa saja yang kekurangan perlu dan harus diperhatikan oleh Pemkot Ambon untuk memberikan proteksi untuk kegiatan water tourism atau pariwisata air, yang pada waktunya akan menjadi kekuatan utama bagi Kota Ambon.
“Perlu diperhatikan, standar penyelamatan ini sesuai SOP.Jadi bukan karena dia WN asing lalu mendapat perlakuan istimewa. Ini juga berlaku bagi semua orang. Termasuk nelayan jika hilang dan dilaporkan, maka upaya penyelamatan akan sama,”tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Ambon, Djunaidi, menyatakan, kendala yang dialami tim pemyelamat, terjadi pada hari pertama dan hari kedua, dimana arus cukup kuat. Tetapi sejak hari ketiga hingga hari ketujuh, tidak ada kendala.
“Sejak hari ketiga arus tidak lagi kencang, sehingga proses pencarian lancar. Saya berterima kasih kepada Pak Walikota yang memberikan dukungan kepada tim kita disini, termasuk BPBD Kota Ambon yang sangat aktif bersama kita,”ungkap Djunaidi.

Dia menjelaskan, ada 17 item yang terlibat dalam proses pencarian, yakni dari Pemprov Maluku, Pemkot Ambon, TNI AD, TNI AL, Basarnas, Polair, Polsek Nusaniwe, BPBD Provinsi, BPBD Kota Ambon, PMI, Sabhara, Polda Maluku, Bakamla, KSOP, Tagana, Pemerintah Negeri Amahusu, Persatuan Pemandu Wisata Selam Maluku, Damkar dan masyarakat.

Menurut Djunaidi, walaupun pencarian selama tujuh hari telah selesai, tetapi jika ada tanda-tanda, maka pencarian dilanjutkan tiga hari lagi.”Sesuai dengan UU no 29 tahun 2014, upaya pencarian bisa dilanjutkan 3×3 hari,”tandanya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.